SLEMAN, harianmerapi.com - Bersih-bersih komplek tempat tinggal, bahkan memperbaiki maupun mengganti furniture (mebel) sering dilakukan sebagian warga pada saat Bulan Ramadhan.
Salah satu alasannya, setelah Ramadhan berakhir akan bertemu suasana Idul Fitri dan biasa banyak sanak-saudara saling bersilaturahmi atau saling berkunjung. Dengan hadirnya furniture yang beda dengan tahun-tahun sebelumnya diharapkan memberi kesan menyenangkan.
Suatu hal wajar, jika akhirnya sering ada penggantian furniture yang lama, memperbarui ataupun menyervis furniture lama agar seperti baru serta lebih enak dipandang mata.
Baca Juga: Destinasi Wisata di Bantul Tetap Buka Selama Ramadhan dan Lebaran
Hal tersebut diakui pula oleh kru Mutu Utama Interior-Furniture, Bryan Saputra serta Tejo Arum saat ditemui di lokasi usahanya di komplek KUD Jalan Bibis Sidomulyo Sleman, baru-baru ini.
“Jika memperbaiki atau menyervis suatu furniture maupun interior lama dirasa hargnya hampir sama dengan membeli baru, biasanya konsumen akan memilih membeli baru,” terang Bryan.
Putra sulung dari pemilik Mutu Utama, Lukman Adi Nurcahyo ini menambahkan, produk interior maupun furniture di tempatnya lebih banyak menggunakan kayu olahan, misalnya plywood, blackboard dan particle board.
Baca Juga: Apakah Indonesia Sudah Memasuki Fase Endemi, Ini Jawaban Dokter Andi Khomeini
Namun ketika ada yang memesan atau memilih menggunakan jenis kayu asli, lanjutnya, seperti jati, trembesi, mahoni, mindi dan nangka, pihaknya juga siap mengerjakan. Biasanya dimusyawarahkan dahulu dengan calon konsumen, seperti soal perkiraan biaya yang dibutuhkan.
Tejo Arum menambahkan, interior maupun furniture jika menggunakan kayu olahan bisa mempunyai keunggulan atau keuntungan tersendiri, misalnya dapat dirakit dengan sekrup ataupun paku lebih mudah.
Selain itu memiliki bobot yang lebih ringan, bisa diangkat atau digeser dengan lebih mudah.
Baca Juga: Ali Rifki Mundur dari Jabatan Manajer Ad Interim, Direksi dan Presiden Klub Arema FC Menolak
“Jika terbuat dari kayu olahan juga dapat difinishing dengan berbagai macam warna baik solid maupun natural. Bahkan tak perlu khawatir mudah melengkung yang diakibatkan dari perubahan cuaca,” urainya.
Adapun jenis kayu olahan pertama kali yang hadir di dunia, yakni plywood. Pembuatannya secara garis besar, yakni lembaran kayu yang dijadikan satu menggunakan mesin bertekanan tinggi.
Penempelannya menggunakan lem khusus dari solvent agar setiap lembaran kayu menempel dengan benar-benar baik. Plywood terdiri dari dua macam yakni tripleks dan multipleks.