Dia mengatakan petani dalam ikhtiar menggapai tingkat kesejahteraan tidak hanya dengan budidaya dengan menerapkan teknologi dan keilmuan namun juga mencoba mempengaruhi kebijakan pemerintah.
Yakni kebijakan-kebijakan pemerintah berpihak pada petani tembakau.
"Kebijakan ini seperti cukai tidak terlalu tinggi, ada pembatasan impor tembakau yang ketat. Alokasi DBHCHT ke petani dan jangan sampai petani tertekan oleh regulasi yang tidak menguntungkan," kata dia.
Dia juga berharap ada kebijakan dari pemerintah pada perusahaan rokok untuk menyerap tembakau nasional secara optimal.
Demikian juga ada kaji ulang pajak cukai yang besar yang berdampak turunnya penyerapan tembakau rakyat.
Seorang petani Suamin (48) berharap Tuhan mengabulkan doa-doa dan melancarkan ikhtiar petani dalam peningkatan kesejahteraan.
Harga tembakau dapat laku minimal Rp 100 ribu perkilogram untuk grade C, grade D Rp 150 ribu per kilogram dan grade F diatas Rp 200 ribu per kilogram.
"Harapan tentu harga menguntungkan petani dan hasil panen terserap semua ke pabrik rokok. Sehingga meningkat kesejahteraan," kata dia. *