harianmerapi.com - Belum lama ini, dunia maya diramaikan dengan unggahan logo halal yang diterbitkan Kementerian Agama RI.
Terbitnya logo halal baru tersebut menurut Menag Yaqut Cholil Qoumas juga secara bertahap menggantikan logo halal milik MUI yang berlaku sebelumnya.
Netizen pun jadi ramai, ada yang setuju, ada yang menghujat, bahkan ada yang mengatakan logo halal tersebut mirip dengan bentuk wayang yang sedikit lonjong ke atas.
Baca Juga: Apa Itu Varian Covid-19 Deltacron, Perlukah Indonesia Khawatir, Ini Jawabnya
Baru-baru ini, Fadli Zon, anggota DPR RI ikut mengomentari logo halal yang diterbitkan oleh Kemenag tersebut melalui akun Twitternya @falizon, 14 Maret 2022.
Menurutnya, logo halal terbitan Kemenag belum terbaca secara jelas.
Seharusnya, tulisan halal di logo tersebut dapat dibaca secara jelas.
"Seharusnya tulisan 'Halal' bisa terbaca jelas (informatif) dan bukankah ada kaidah dalam penulisan kaligrafi?" kata Fadli Zon, bertanya.
Baca Juga: BPOB dan Pemkab Temanggung Teken MoU, Ini yang Hendak Diraih
Logo yang dikeluarkan Kemenag berbeda dengan logo halal yang diterbitkan oleh negara-negara di dunia.
Menurutnya, logo halal di seluruh dunia tetap terlihat jelas tulisan halalnya.
"Karena itu, logo 'Halal' di seluruh dunia tetap jelas bahasa Arabnya, dengan brand warna hijau," jelasnya.
Logo baru tersebut, menurutnya, terkesan etnosentris atau berpangkal kepada budaya tertentu.
Baca Juga: 11 Chapter CCI di Jawa Ikuti Kopdargab Jogja Nompo Tamu di Kaliurang Sleman
"Logo baru itu terkesan etnosentris dan kelihatan menyembunyikan tulisan 'Halal'-nya," tutupnya.*
