Seorang Kakek Pencuri Ponsel Dibebaskan Melalui Metode Keadilan Restoratif, Begini Penjelasannya...

photo author
- Rabu, 2 Maret 2022 | 22:45 WIB
Tersangka Kakek Kadir dan Irawan saat meminta maaf kepada korban MD di kantor Kejari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022).  (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Tersangka Kakek Kadir dan Irawan saat meminta maaf kepada korban MD di kantor Kejari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (2/3/2022). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

 

BOGOR, harianmerapi.com - Seorang kakek pelaku pencurian ponsel seharga Rp2,5 juta dan rekannya, Irawan, kini bebas setelah penghentian penuntutan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui metode keadilan restoratif.

"Penghentian penuntutan berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Peraturan Kejaksaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2020 tentang Penghentian Penuntutan Berdasarkan Keadilan Restoratif dengan mempertimbangkan berbagai aspek," kata Kepala Kejari Kabupaten Bogor Agustian Sunaryo saat konferensi pers di kantornya, Cibinong, Bogor, Rabu (2/3/2022).

Kakek Kadir, demikian dia disapa, dan Irawan secara resmi dibebaskan mulai Rabu, 2 Maret 2022, setelah ditahan sejak 3 Desember 2021 di Ruang Tahanan Mako Polres Bogor.

Baca Juga: BMKG Melaporkan Bibit Siklon Tropis Tumbuh di Sekitar Samudera Hindia, Waspadai Hujan 24 Jam ke Depan

Agustian menyebutkan, beberapa alasan yang membuat keduanya mendapat keadilan restoratif yaitu baru sekali melakukan tindak pidana, ketidakmampuan ekonomi, serta tersangka Kadir sudah tergolong lanjut usia (lansia) dan menderita stroke.

Kemudian, keadilan restoratif juga dapat terpenuhi karena korban berinisial MD (15) berserta ibunya Siti Maryam Nurlela telah memaafkan dan menerima ganti rugi dari para tersangka.

Adapun aksi pencurian bermula pada Minggu, 28 November 2021 sekira pukul 11.00 WIB di depan Cibinong City Mall (CCM), Cibinong, Kabupaten Bogor.

Baca Juga: Gaun Lingerie Hitam Rihanna saat Paris Fashion Week, Bikin Semua Mata Terbelalak dan Jantung Berdebar

Saat itu tersangka Kakek Kadir dan Irawan menemui korban MD, dan memberinya cincin yang disebutnya dapat digunakan untuk jaga diri. Kedua tersangka kemudian meminta korban MD berjalan menggunakan cincin dengan menitipkan ponselnya terlebih dahulu.

Namun, setelah MD kembali ke tempat semula, kedua tersangka sudah tidak di lokasi dan membawa kabur ponsel milik MD.

Baca Juga: Dua Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Ditangkap Polres Jepara, Korban Dipaksa Minum Miras

"Setelah mendapatkan ponsel korban tersebut, kemudian pada tersangka menjualnya seharga Rp600.000 yang dibagi masing-masing sebesar Rp300.000 untuk kebutuhan sehari-hari dan pengobatan stroke," terang Agustian.

Proses pengajuan penghentian perkara tersebut di Kejari Kabupaten Bogor dimulai pada saat dilaksanakannya penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) oleh penyidik ​​Polsek Cibinong pada Senin, 14 Februari 2022.*

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X