TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Seorang pecinta gowes, Subiyanto (57) warga Kabupaten Temanggung keliling nusantara.
Butuh waktu sekitar 18 bulan bagi Subiyanto pada perjalanan keliling Nusantara itu. Keliling Nusantara dimulai pada 13 Agustus 2020. Modalnya niat, tekad, pantang menyerah mengayuh sepeda.
Secara finansial, di sakunya hanya membawa Rp 125 ribu. Selain beberapa potong baju, sandal jepit dan sepatu butut.
Baca Juga: Bertemu Sosok Perempuan Misterius Meminjamkan Payung, Ternyata Danyang Kali Timbel Minta Tumbal
Pria kelahiran 12 Agustus 1965 tersebut pulang dengan disambut isak tangis bahagia keluarga.
Keluarga yang menyambut Subiyanto pulang keliling Nusantara lantas membuat nasi keluban sebagai tanda bersyukur dan dibahagia.
"Alam Indonesia indah dan warganya ramah dan rukun," ucap Subiyanto, ditemui, Rabu (23/2/2022).
Dikatakan, dia menemukan pengalaman selama keliling nusnatara. Yakni Indonesia damai. Penduduk Indonesia ramah, rukun dan penuh kepedulian terhadap sesama. Alam Indonesia indah dan alamnya menyejukkan.
Subiyanto (57) warga Legoksari Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung mengatakan hanya perbuatan segelintir orang yang membuat nama Indonesia seakan tidak aman.
Dirinya sudah membuktikan bahkan saat bersepeda di Papua Barat dan Papua.
Dikatakan misi dirinya bersepeda keliling Nusantara di antaranya untuk perdamaian, mengenal suku bangsa, daerah wisata dan kota-kota bersejarah di Indonesia. Selain memang untuk menorehkan prestasi dengan keliling Nusantara.
Dia mengemukakan perjalanannya dari Temanggung menuju Jakarta, Serang melalui pantura, lantas menyeberang ke Lampung menuju ke Bengkulu, Padang, Banda Aceh dan Sabang di pulau We.
Dari Sabang menuju Medan, Pekan Baru, Jambi, Palembang Lampung, Jakarta, Semarang dan Surabaya yang selanjutnya ke Banjarmasin naik kapal, untuk keliling Kalimantan seperti Pontianak, Samarinda dan Tarakan.
Baca Juga: Main di Sungai Silugonggo Pati, Bocah Tewas Tenggelam
Menyeberang ke Sulawesi lantas menuju ke Manado dan ke sejumlah ibu kota provinsi di pulau tersebut yang kemudian ke Ambon, Ternate Tidore halamahera Sorong Papua, Manukwari, Jayapura dan Merauke.