Pemda DIY Aktifkan Shelter Isolasi Terpadu Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 22:49 WIB
Rapat Koordinasi Perkembangan dan Penanganan Covid-19 di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin 7 Februari 2022.  ( Foto: Humas Pemda DIY)
Rapat Koordinasi Perkembangan dan Penanganan Covid-19 di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin 7 Februari 2022. ( Foto: Humas Pemda DIY)

 

JOGJA, harianmerapi.com - Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, Pemda DIY mengaktifkan kembali shelter-shelter isolasi terpadu (isoter).

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X mengatakan telah mempersiapkan shelter isoter berdaya tampung 1.496 orang.

Shelter tersebut merupakan shelter milik Pemda DIY, shelter pantauan Dinas Sosial DIY, dan shelter kalurahan yang disiagakan.

“Pemda DIY siap me-refresh kembali strategi yang sebelumnya sudah dilakukan untuk menangani Covid-19,” ujar Sri Paduka, dikutip dari laman jogjaprov, Senin (7/2/2022).

Baca Juga: Nahas, Gara-gara Ini Maling Motor Babak Belur Diamuk Massa

Sri Paduka menyampaikan hal itu saat Rakor Evaluasi Covid-19 bersama Menkomarvest sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan, di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Sabu 5 Februari 2022.

Dalam acara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan akan mengaktifkan Hotel Mutiara sebagai isoter alternatif.

Opsi tersebut dilakukan jika fasilitas isoter di kabupaten/kota sudah mulai penuh.

Sementara pada Rapat Koordinasi Perkembangan dan Penanganan Covid-19 di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Senin 7 Februari 2022, Sri Paduka kembali menyampaikan berbagai kebijakannya.

Baca Juga: 24 Korban Luka Akibat Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Masih Dirawat di Rumah Sakit, Ini Rinciannya

Sri Paduka mengimbau pentingnya pemahaman terkait pencegahan dan penanganan Covid-19 varian Omicron.

Dibutuhkan komunikasi yang positif dan insentif terkait protokol, isolasi mandiri dan isolasi terpadu tanpa menakut-nakuti masyarakat.

Sri Paduka juga menegaskan tidak ada instruksi menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah.

“Kebijakan pelaksanaan PTM ditentukan oleh masing-masing daerah sesuai kondisi di lapangan,” ujar Sri Paduka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X