Perayaan Hari Lahir NU di NTT, Gus Yahya: Peradaban Besar Indonesia Dibangun dari Maritim

photo author
- Sabtu, 5 Februari 2022 | 17:36 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan Harlah ke-96 NU di Labuhan Bajo, NTT, Sabtu (5/2/2022)  (ANTARA/HO-Humas PBNU)
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf memberikan sambutan Harlah ke-96 NU di Labuhan Bajo, NTT, Sabtu (5/2/2022) (ANTARA/HO-Humas PBNU)

harianmerapi.com - Dalam perayaan hari lahir ke-96 Nahdlatul Ulama (NU) digelar di Nusa tenggara Timur (NTT), Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan bahwa peradaban besar bangsa Indonesia dibangun dari peradaban maritim.

“Kenapa kami memilih Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi perayaan hari lahir NU, karena untuk memperjuangkan masa depan harus tahu siapa diri kita, apa watak kita, apa karakter kita," kata Gus Yahya dalam ketedrangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).

Dijelaskan NTT adalah miniatur Indonesia, sehingga sangat tepat dan perwujudan watak peradaban Nusantara yakni watak maritim.

Baca Juga: Gus Mus Mengajarkan Cara Mendapatkan Syafaat Nabi Muhammad di Hari Kiamat, Baca Doa ini

"Bahwa peradaban kita ini adalah peradaban maritim dan karakter maritim,” ujar Gus Yahya ketika memberikan sambutan di Labuhan Bajo, Sabtu (5/2) siang.

Menurut Gus Yahya, karakter peradaban maritim menjadi modal kekuatan dalam menyongsong peradaban Indonesia. Karakter masyarakat maritim memiliki filosofi yang kuat yang bisa dijadikan landasan membangun peradaban bangsa.

Dia menjelaskan ada tiga ciri khas masyarakat maritim yakni senantiasa berbaik sangka kepada Tuhan, berbaik sangka kepada manusia dan berbaik sangka dan mengakrabi alam.

Sesuai tema harlah, “Merawat Jagat Membangun Peradaban”, maka NTT menjadi salah pusat tempat acara diadakan. Di NTT pula, PBNU akan memulai kerja peradaban dengan membantu para nelayan lokal.

Baca Juga: Khasiat Umbi Garut untuk Mengatasi Keluhan Maag Kronis, Nyeri Lambung dan Asam Lambung

“Kita akan membuat kata menjadi kerja dan kerja yang bisa diukur,” kata Gus Yahya.

Kerja yang dimaksud Gus Yahya adalah PBNU akan memulai di NTT dengan merangkul nelayan dan memberikan bantuan bagi nelayan. Tak hanya di NTT pemberdayaan kampung nelayan juga telah dilakukan penandatangan MoU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Ada banyak daerah pesisir yang nantinya dirangkul untuk melakukan pemberdayaan masyarakat nelayan ini.

Gus Yahya mengatakan, sebelum NTT, Harlah NU juga digelar di Kalimantan Timur pada 31 Januari 2022 lalu. Alasannya, Presiden ingin membangun Ibu Kota baru di Kaltim.

Baca Juga: Faktor Gaya Hidup Bisa Menjadi Penyebab Stroke, Salah satunya Soal Pola Makan

“Ini adalah gagasan yang sangat ikonik dan ini mencerminkan visi membangun masa depan. Maka NU perlu hadir untuk bersama ikut membangun dan ikut serta menjadi bagian pembangunan ibukota yang baru,” ujar mantan Juru Bicara Gus Dur ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X