SUKOHARJO,harianmerapi.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo belum menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di Sekolah Dasar (SD) karena pelaksanaan vaksinasi anak belum selesai. Pembelajaran masih menggunakan sistem shift dengan pengawasan ketat protokol kesehatan (Prokes). Hal sama juga berlaku pada jenjang sekolah PAUD dan TK.
Kepala Disdikbud Sukoharjo Darno, Sabtu (8/1/2022) mengatakan, Disdikbud Sukoharjo sesuai kewenangannya sekarang baru menerapkan pelaksanaan PTM 100 persen pada jenjang SMP.
Sedangkan sekolah tingkat bawah PAUD, TK dan SD belum dan masih menerapkan sistem seperti sebelumnya shift dengan prosentase 50 persen dan tidak lebih dari 75 persen.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Anak di Salatiga Masih Rendah, Ini Penyebabnya
Disdikbud Sukoharjo sekarang masih melaksanakan program vaksinasi virus Corona pada siswa SD. Vaksin diberikan dengan melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) dengan sasaran anak usia 6-11 tahun.
Vaksinasi virus Corona tersebut masih terus berjalan untuk dosis pertama. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di sekolah, puskesmas dengan melibatkan guru dan tenaga medis.
"PTM 100 persen baru jenjang SMP. Untuk SD belum karena masih menyelesaikan vaksinasi virus Corona. Sedangkan jenjang PAUD dan TK juga belum karena merupakan sekolah paling bawah maka kemungkinan belum bisa 100 persen," ujarnya.
Disdikbud Sukoharjo belum bisa memperkirakan kapan PTM 100 persen SD akan diterapkan.
Sebab pelaksanaan bergantung ada penyelesaian vaksinasi virus Corona dan izin dari Pemkab Sukoharjo. Namun demikian, Disdikbud Sukoharjo berharap PTM 100 persen SD bisa dilaksanakan pada tahun ajaran baru 2022/2023 atau Juli mendatang.
"Selama belum selesai vaksinasi virus Corona maka belum berani PTM 100 persen. Harapannya vaksin bisa selesai dan PTM 100 persen SD bisa dilaksanakan tahun ajaran baru nanti. Tapi apabila belum bisa maka tidak akan dipaksakan sambil menunggu kebijakan pemerintah," lanjutnya.*