TEMANGGUNG harianmerapi.com - Pemerintah Kabupaten Temanggung secara resmi memulai konservasi lahan di daera tersebut.
Konservasi lahan ditandai dengan penanaman pohon di lereng Gunung Sumbing kawasan Kali Jurang, Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, Rabu (1/12/2021).
Konservasi lahan di kabupaten penghasil kopi dan tembakau tersebut bertajuk sabuk gunung.
Lahan yang ditanami diprioritaskan di lahan kritis di daerah resapan air di gunung Sumbing, Sindoro dan Prahu.
Baca Juga: Arti Nama Anak Kedua Raffi Ahmad, Penuh Makna dan Doa
Elemen yang terlibat antara lain Pemuda Muhammadiyah, GP Ansor, organiasi masyarakat (ormas), Fatayat, Aisyiyah, pemerintah desa dan berbagai eleman lain.
Bupati Temanggung Al Khadziq konservasi lahan sebagai gerakan ikhtiar untuk mengembalikan lingkungan alam yang telah rusak.
"Konservasi ini ikhtiar untuk menyelamatkan masa depan anak cucu, yakni lingkungan alam yang kembali asri," kata dia.
Disampaikan terjadi degradasi alam yang semakin buruk di Temanggung yang ditandai adanya erosi, longsor, banjir dan berkurangnya debit di sumber mata air. Bahkan banyak mata air yang telah mati.
Baca Juga: Perankan Kinan di Film Layangan Putus, Ini Perbedaan Karakternya dengan Sifat Putri Marino
"Penanaman pohon di sekitar tempat tinggal. terutama di lahan kritis, bantaran sungai dan lereng gunung,"kata dia.
Dia menyampaikan Gerakan Pemuda Ansor di setiap desa maupun Pemuda Muhammadiyah untuk menjadi pelopor dalam konservasi lahan di kampung atau desanya. Selain itu juga menjadi pelopor Temanggung bebas sampah.
Ketua GP Ansor Temanggung Syukron Wahid mengatakan GP Ansor mendukung konservasi lahan di Temanggung.
Pada tahun ini GP Ansor akan menenam sekitar 110 ribu bibit, baik ringin, Aren dan bambu.
"GP Ansor menjadi pendukung konservasi lahan sebab ini kewajiban agama dan jika ada yang akan merusak lingkungan hidup maka akan berhadapan dengan GP Ansor dan Banser," kata dia sambil mengatakan tidak kurang dari 7000 anggota Ansor akan terlinat dalam konservasi lahan di Temanggung.*