Modus Penipuan Digital Kian Canggih, Kenali Modusnya

photo author
- Jumat, 19 November 2021 | 14:35 WIB
Tangkapan layar Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Digital Novi Kurnia saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Potensi Tindak Pidana Siber terhadap Data Pribadi dan Pentingnya Cyber Security di Era Digital” yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube PSKH UIN SUKA, dipantau dari Jakarta, Jumat (19/11/2021).  (ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)
Tangkapan layar Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Digital Novi Kurnia saat menjadi narasumber dalam webinar bertajuk “Potensi Tindak Pidana Siber terhadap Data Pribadi dan Pentingnya Cyber Security di Era Digital” yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube PSKH UIN SUKA, dipantau dari Jakarta, Jumat (19/11/2021). (ANTARA/Tri Meilani Ameliya.)

 

JAKARTA, harianmerapi.com - Masyarakat diminta waspada terhadap modus penipuan digital yang belakangan marak dan makin canggih.

Hal ini diingatkan Koordinator Nasional Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) Digital Novi Kurnia dalam webinar Sekolah Hukum Pusat Studi dan Konsultasi Hukum IX UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bertajuk "Potensi Tindak Pidana Siber terhadap Data Pribadi dan Pentingnya Cyber Security di Era Digital" yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube PSKH UIN SUKA, dipantau dari Jakarta, Jumat (19/11/2021).


Ia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi penipuan digital yang semakin canggih, seperti pinjaman online ilegal dan pembobolan dompet digital ataupun rekening bank dengan memahami modusnya.

Baca Juga: Kendalikan Penyakit Influenza Lewat Vaksinasi di Masa Pandemi

"Kita harus pahami modus penipuan digital, bukan untuk ikut-ikutan menipu, melainkan untuk hati-hati," kata Novi Kurnia.

Langkah dalam memahami modus penipuan digital, lanjut Novi, dapat dilakukan dengan meningkatkan kewaspadaan terhadap iming-iming berupa hadiah, uang, atau pinjaman cepat, mengkritisi informasi yang diterima, dan mengelola emosi saat menerima informasi.

"Jadi, jangan gugup duluan kalau ada informasi mengejutkan, perlu mengobrol dengan orang lain terlebih dahulu untuk menentukan langkah selanjutnya," tambah Novi.

Baca Juga: Relawan dari Bogor Memulai Dukungan kepada Anies Baswedan Maju Pilpres 2024

Ia juga mengimbau agar masyarakat aktif melaporkan penemuan mereka terhadap penipuan digital. Pelaporan tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan sejumlah layanan daring, baik berbentuk aplikasi maupun akses di laman resminya.

Di antaranya adalah "Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat ​​​​​​" serta "CekRekening.id" untuk kejadian penipuan yang dialami masyarakat dengan melibatkan rekening.

Langkah-langkah antisipasi penipuan digital tersebut merupakan salah satu dari beberapa rekomendasi di dalam panduan aman bermedia digital yang dirumuskan oleh Novi Kurnia, yakni atur, maksimal, antisipasi, nomorsatukan, asuh, dan harmoni (AMANAH).

Baca Juga: Etik Suryani Panen Jagung di Desa Pondok, Pertanian Unggulan Sukoharjo

Rekomendasi panduan yang lain adalah pertama, atur berarti mengatur perangkat untuk selalu diperbarui dan diperkuat serta dilindungi kata sandinya. Kedua, maksimal berarti memaksimalkan pelindungan data diri, baik data pribadi, keluarga, maupun orang lain. Ketiga adalah antisipasi yang telah dijelaskan sebelumnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Hudono

Sumber: Antara

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X