KULON PROGO, harianmerapi.com - Kalurahan Sukoreno, Sentolo, Kulon Progo saat ini sedang merintis desa wisata menuju Desa Mandiri Budaya pada 2022 mendatang.
Upaya ini mendapat dukungan dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta melalui Festival Agrowisata dan Industri Kreatif yang merupakan wujud dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D).
Lurah Sukoreno, Olan Suparlan mengatakan, pihaknya akan mengembangkan program-program yang telah dilaksanakan oleh tim UAD beserta UST berupa Festival Agrowisata dan Industri Kreatif sampai dengan tingkat keluarga.
Hal ini diyakininya dapat mendatangkan manfaat, salah satunya peningkatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Anggota DPR Subardi Mendesak Kemenkumham Investigasi Kasus Kekerasan di Lapas Narkotika Yogya
"Program ini juga mendukung kami dalam merintis desa wisata Sukoreno menuju Desa Budaya Mandiri pada tahun 2022 mendatang," kata Olan, Rabu (10/11/2021).
Melalui pendampingan Agrowisata Sayuran Organik dari UAD dan pendampingan UMKM Kerajinan dari UST, lanjutnya, Sukoreno mendukung program Pemkab Kulon Progo dalam Gerakan Menanam Pangan di Pekarangan (Gempar) serta Bela Beli Kulon Progo.
"Mudah-mudahan rencana kami dalam mengembangkan potensi daerah bisa berjalan lancar," ucapnya.
Dr Gatot Sugiharto selaku perwakilan universitas menyampaikan, program tersebut merupakan wujud kepedulian mahasiswa dan universitas dalam memberikan kontribusi pada pembangunan desa.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo: Ujian Tak Berkurang, Tapi Bangsa Indonesia Makin Kokoh Bagaikan Karang
Kegiatan ini juga didukung Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Tahun ini kita mendapatkan hibah PHP2D di wilayah Kulon Progo sejumlah tiga kelompok untuk disalurkan di tiga titik yaitu Samigaluh, Kokap dan Sentolo," katanya.
Gatot juga menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Kulon Progo dan jajaran Kalurahan Sukoreno karena telah membantu membimbing mahasiswa UAD dan UST dalam mengaplikasikan ilmunya agar bermanfaat bagi masyarakat.
Ia juga berharap program PHP2D bisa dilanjutkan melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (P3D) yang merupakan kegiatan pembinaan dan pemberdayaan desa menuju tahap paripurna.