JAKARTA, harianmerapi.com - Dalam beberapa hari terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia trennya meningkat. Untuk itu, masyarakat diimbau tidak euforia dan mengabaikan protokol kesehatan jelang Natal dan Tahun Baru .
Hal tersebut disampaikan epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia Dicky Budiman di Jakarta, Kamis (4/11/2021)
"Ada penambahan 801 kasus Covid-19 di Indonesia pada Rabu (3/11). Sedangkan pada Selasa (2/11) ada penambahan 612 kasus. Jangan abai dan jangan euforia, situasi ini karena sebagian besar masyarakat kita masih belum divaksin, membuat kondisinya masih sangat rawan,” kata Dicky Budiman.
Baca Juga: Ular Masuk Rumah Saat Musim Hujan, Jangan Panik Ikuti Tips Berikut Ini
Dicky mengibaratkan kondisi pandemi saat ini seperti dahan dan kayu kering yang rawan terbakar. "Dahan dan kayu kering itu mulai terbakar. Wabah itu seperti itu. Masyarakat harus benar-benar disiplin supaya kita enggak mengalami situasi yang buruk lagi,” katanya.
Selain itu, kata Dicky, Indonesia perlu belajar dari pengalaman Singapura yang terlalu awal melakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.
“Akibatnya kan fatal, yang rugi kita sendiri, lebih baik kita bertahan, sedikit bertahap melakukan pelonggaran, tidak tergesa-gesa, tetap terukur, tetap sabar menunda aktivitas liburannya dalam kota dulu, seperti itu dilakukan,” katanya.
Baca Juga: Cegah Masuknya Varian Delta Plus, Pemerintah Perketat Perjalanan dari Luar Negeri
Secara terpisah Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan memastikan Covid-19 di Indonesia saat ini masih terkendali berdasarkan indikator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maupun perhitungan angka reproduksi efektif.
“Namun masyarakat dan pemerintah harus tetap berhati-hati agar wabah ini tetap terkendali. Seiring dengan pelonggaran mobilitas dan aktivitas penduduk, protokol kesehatan harus selalu dilaksanakan,” katanya.
Penggunaan aplikasi PeduliLindungi juga harus dilakukan secara konsisten. “Syarat penggunaan moda transportasi harus dipatuhi, tes dan pelacakan kontak erat harus tetap tinggi serta cakupan vaksinasi harus segera ditingkatkan pada kabupaten/kota yang cakupannya masih rendah,” katanya.*