Atasi Penumpukan Sampah, Kulon Progo Dibantu Negara Seychelles

photo author
- Jumat, 22 Oktober 2021 | 17:53 WIB
Kunjungan Nico Barito ke Kulon Progo.  (Amin Kuntari)
Kunjungan Nico Barito ke Kulon Progo. (Amin Kuntari)

KULON PROGO, harianmerapi.com - Perkembangan daerah di Kulon Progo berpotensi menimbulkan penumpukan sampah. Sebagai upaya mengatasinya, Pemkab Kulon Progo menggandeng negara Seychelles, Afrika Timur, terkait pengadaan mesin pengelolaan sampah.

Wakil Bupati Kulon Progo, Fajar Gegana mengatakan, pengelolaan sampah di Kulon Progo hingga kini masih dilakukan secara konvensional. Di sisi lain, perkembangan daerah Kulon Progo termasuk keberadaan bandara internasional di wilayah ini berpotensi membuat permasalahan sampah menjadi lebih kompleks.

"Pengelolaan sampah di Kulon Progo harus diperhatikan secara serius. Dibutuhkan langkah khusus agar sampah di Kulon Progo tidak menumpuk," kata Fajar, Jumat (22/10/2021).

Baca Juga: Catat, Ini Link Website Cara Periksa Berita Hoaks yang Beredar di Masyarakat

Ia menguraikan, potensi timbunan sampah di Kulon Progo dengan jumlah penduduk sebanyak 434.483 jiwa diperkiraan hingga 173 ton per hari atau 63.260 ton per tahun. Sedangkan saat ini, sampah yang tertangani di TPA Banyuroto berdasarkan data timbang sebanyak 24-35 ton per hari. Sementara itu, umur teknis zona landfill 1 TPA Banyuroto diperkirakan akan habis pada Maret 2022.

"Kondisi TPA Banyuroto per September 2021 sudah terjadi penumpukan. Lokasinya memang jauh dari pemukiman dan tidak padat penduduk. Tapi jika ke depan jumlah penduduk semakin padat dan sekitar TPA sudah menjadi perkotaan, hal ini akan menjadi permasalahan serius," kata Fajar.

Karenanya, Pemkab Kulon Progo berupaya menggandeng sejumlah pihak untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satunya negara Seychelles. Duta Besar (Dubes) dan Utusan Presiden Seychelles untuk Asean, Nico Barito bahkan telah berkunjung ke Kulon Progo sebanyak tiga kali untuk membahas kerjasama bantuan teknis berupa alat pengelolaan sampah di TPA Banyuroto.

Baca Juga: Tiga Kecamatan Dilanda Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang

Nico Barito menjelaskan, daerah yang ramai dikunjungi wisatawan seperti Bali dan DIY beresiko memiliki tumpukan sampah yang melimpah. Salah satu cara cepat untuk mengelola sampah adalah dengan membakarnya, namun hal itu akan menimbulkan asap dan mencemari lingkungan.

"Setelah kami melihat sampah di TPA Banyuroto. Nanti akan ditetapkan mesin yang kami kirim, yakni berupa mesin bakar atau mesin pirolisis," kata Nico.

Baca Juga: Penjual Binatang Dilindungi Ditangkap, Simpan Kukan Jawa Hingga Buaya Muara di Rumah

Ia menambahkan, ketika bantuan alat dan mesin sudah siap, Kulon Progo perlu merespon dengan menetapkan badan pengelola atau satu tim kecil dari pihak-pihak terkait. Tim tersebut bertugas melakukan pertanggungjawaban penggunaan alat dan mesin dari Seychelles.

Rencana Seychelles memberikan bantuan mesin pengelolaan sampah disambut baik Kepala DPUPKP Kulon Progo, Gusdi Hartono. Mesin pengelolaan sampah itu diyakini mampu mengatasi masalah sampah di Kulon Progo.
"Kami siap memenuhi persyaratan yang ditetapkan agar bantuan mesin dapat segera diterima," katanya. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
X