KULON PROGO, harianmerapi.com - Pemkab Kulon Progo terus berupaya mewujudkan SDM yang berkualitas dari sisi kesehatan.
Sejumlah langkah yang dilakukan yakni meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mempercepat penurunan angka stunting dan intervensi gizi sensitif.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo mengatakan, upaya percepatan penurunan stunting dilakukan dengan menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 6 Tahun 2020 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2018 tentang Penanganan Stunting di Daerah.
Baca Juga: Mau Tawur Nenggak Dulu, Polsek Tayu Pati Razia Miras
Di dalamnya mengatur Rencana Aksi Daerah (RAD) mencakup peran desa/kalurahan. Selain itu, juga diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 tentang Pembangunan Keluarga.
"Kami menyadari, upaya mewujudkan SDM yang berkualitas harus dimulai dari keluarga," kata Sutedjo, Minggu (26/9/2021).
Ia menguraikan, Pemkab terus berupaya menekan stunting hingga mengalami penurunan setiap tahunnya.
Baca Juga: Lodewijk Paulus Akan Gantikan Azis Syamsudin Sebagai Wakil Ketua DPR RI
Hasilnya, pada 2020 angka stunting sebanyak 11,8 persen, turun dari 2018 yang mencapai 14,31 persen.
Pemkab, lanjutnya, juga menggelar sosialisasi, advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) program bangga kencana bersama mitra dengan sasaran keluarga beresiko stunting di Kalurahan Bugel, Panjatan.
KIE digelar melalui Intervensi Gizi Spesifik yang ditujukan kepada anak dalam 1.000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dan Intervensi Gizi Sensitif yang ditujukan pada masyarakat umum.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Berpotensi Raih Untung Jika Jadi Alat Pembayaran Digital
"Kami melibatkan lintas sektor dan mitra kerja," ucapnya.
Sosialisasi, advokasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja kepada Keluarga Beresiko Stunting di Kampung KB Bugel dihadiri Deputi Koordinasi Bidang Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pengembangan Kependudukan, drg Agus Suprapto.