PATI, harianmerapi.com - Penghuni tempat mesum Lorong Indah (LI) mulai 'bedhol desa' meninggalkan tempat usahanya di Margorejo. Dengan diawasi petugas, mereka mengemasi barang-barang, lalu pulang kampung.
"Pemkab Pati memberi batasan waktu sepuluh hari nanti, kawasan LI harus sudah kosong". Demikian ditegaskan Kepala SatpolPP Pati, H Sugiyono AP MSi, Selasa (7/9/2021).
Dikatakannya, keputusan untuk menutup LI dan akan mengembalikan kawasan Margorejo sebagai areal pertanian (hijau), merupakan hasil rapat forkompimda Pati.
Baca Juga: Bupati Sleman Ajak Masyarakat Berpartisipasi Membantu Anak Tak Mampu
Sebagaimana diketahui, kawasan LI Margorejo dikenal sebagai tempat mesum terbesar di Pantura timur. Sedikitnya berdiri 50 rumah, yang memperkerjakan 250 wanita penghibur dari beberapa daerah.
Menurut warga setempat, pengelola warung mesum (mucikari) justru orang dari luar Pati. Demikian juga, perempuan penghiburnya juga datang dari kota-kota besar.
Ketua RT kompleks LI, Mastur mengungkapkan jumlah rumah yang membuka usaha, di lorong 1 dan lorong 2 seluruhnya 45. Mereka menempati lahan yang statusnya hak milik dan bersertifikat.
Baca Juga: Buntut Laga Kasar AHHA PS Pati Vs Persiraja, Seorang Pemain Terkena Teguran
”Yang di lorong 3 sisi utara, ada 6 rumah,” tambahnya.
Sementara itu, penutupan kompleks pelacuran Lorong Indah (LI) Margorejo, membuat para pengelola jasa pinjaman (bank plecit) mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Sebab, sejumlah perempuan penghibur banyak yang mengambil pinjaman berupa barang, seperti baju, tv, almari, kursi, alat kecantikan, atau speda motor, namun sekarang mereka pergi.
Baca Juga: KPI Resmi Larang Stasiun TV Tayangkan Penyambutan Saipul Jamil, Netizen: Nunggu Viral Baru Turun Tangan
Sedang PSK yang ambil kredit mobil, mereka banyak yang melakukan over kredit melalui jasa teman dekatnya. *