solo

Jumlah Desa Risiko Tinggi Covid-19 di Sukoharjo Menurun Drastis

Rabu, 18 Agustus 2021 | 13:10 WIB
Ilustrasi (ANTARA/HO)

SUKOHARJO, harianmerapi.com - Jumlah desa, kelurahan dan kecamatan dengan status zona merah atau tingkat risiko penyebaran Covid-19 tinggi di Kabupaten Sukoharjo menurun drastis.

Hal tersebut terjadi salah satunya karena ada kenaikan angka sembuh. Meski begitu status Kabupaten Sukoharjo masih zona merah setelah angka kasus positif virus Corona tinggi.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo Yunia Wahdiyati, Rabu (18/8/2021) mengatakan, terjadi penurunan drastis jumlah desa, kelurahan dan kecamatan dengan status zona merah. Hal tersebut diketahui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo setelah melihat perkembangan perbandingan data dalam dua pekan sebelumnya dan pekan lalu.

Salah satu faktor besar tersebut karena adanya kenaikan angka sembuh kasus virus Corona. Disisi lain, upaya bersama percepatan penanganan juga terus dilakukan dengan melibatkan pihak terkait.

Baca Juga: Naik ke PPKM Level 4, Pemkab Temanggung Pertanyakan Validitas Data

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mencatat dua pekan sebelumnya atau per 8 Agustus 2021 diketahui ada satu kecamatan berstatus zona merah. Kecamatan tersebut yakni, Kecamatan Sukoharjo.

Selain itu ada 10 kecamatan berstatus zona oranye yakni, Kecamatan Baki, Weru, Mojolaban, Kartasura, Grogol, Bendosari, Polokarto, Gatak, Bulu dan Nguter. Satu kecamatan tersisa yakni Kecamatan Tawangsari berstatus zona kuning.

Ditingkat desa dan kelurahan tercatat ada delapan yang berstatus zona merah atau risiko tinggi atau 4,79 persen, zona risiko sedang 127 desa dan kelurahan atau 76,05 persen, zona risiko rendah 28 desa dan kelurahan atau 16,77 persen, zona tidak ada kasus 4 desa dan kelurahan atau 2,40 persen.

Delapan desa dan kelurahan berstatus zona merah yakni, Desa Pondok, Kecamatan Grogol, Desa Kadilangu, Kecamatan Baki, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Desa Menuran, Kecamatan Baki, Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Desa Lengking, Kecamatan Bulu, Kelurahan Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo.

Baca Juga: Sambut Ulang Tahun, SMA De Britto dan Stella Duce 1 Kolaborasi Gelar 'Tigre Arciera'

Perkembangan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo pekan lalu atau per 15 Agustus 2021 diketahui tidak ada kecamatan berstatus zona merah atau risiko tinggi. Kondisi tersebut membuat ada kenaikan perkembangan lebih baik setelah terjadi penurunan jumlah status zona merah ditingkat kecamatan menjadi nol.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona Sukoharjo mencatat dari total 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, sebanyak 11 kecamatan status zona oranye atau risiko sedang dengan tingkat prosentase 91,67 persen dan zona risiko rendah 1 kecamatan atau 8,33 persen.

Di tingkat desa dan kelurahan dari total sebanyak 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo diketahui terjadi penurunan jumlah. Apabila pada dua pekan sebelumnya delapan desa dan kelurahan dengan status zona merah, maka pekan lalu tinggal empat desa saja dengan risiko tinggi atau 2,40 persen, zona oranye atau risiko sedang 102 desa dan kelurahan atau 61,08 persen, zona kuning atau risiko rendah 45 desa dan kelurahan atau 26,95 persen dan zona hijau atau tidak ada kasus 16 desa dan kelurahan atau 9,58 persen.

Baca Juga: Kyai Raden Santri 3: Sang Raja Menghadiahi Sebuah Masjid sebagai Sarana Ibadah

Empat desa yang masih berstatus zona merah atau risiko tinggi tersebut yakni, Desa Jagan Kecamatan Bendosari, Desa Kedungsono Kecamatan Bulu, Desa Trosemi Kecamatan Gatak dan Desa Polokarto Kecamatan Polokarto. "Jumlah desa status zona merah menurun drastis. Sekarang sudah tidak ada kecamatan risiko tinggi penyebaran virus Corona. Perkembangan terus kami pantau dan kondisi sekarang jumlah kasus sembuh terus naik," ujarnya. *

Tags

Terkini