Terlebih ia dalam kondisi belum makan malam dan dehidrasi. Ia ingin sekali minum, namun takutnya ia kebelet buang air kecil (BAK) nantinya.
"Jam 1 aku nangis karena mereka tidak bisa dihubungi dam kalau mau tidur di hotel ga ada uang," ucapnya.
Akhirnya ia pun sholat dan cerita kepada Allah. Ia wudhu menggunakan air minum yang ia bawa.
Setelah itu, ia masih berusaha menghubungi mereka. Namun nihil karena tidak ada tanda-tanda direspon.
Baca Juga: King Nassar Tutup Festival Pasar Musik dengan Goyangan Maut
"Jam 3 badan sakit karena tidur di kursi rotan, kebelet pipis dan harus menahannya walau agak sakit," ucapnya kembali.
Lebih lanjut ia mengatakan setiap ada kendaraan yang lewat, ia langsung berharap bahwa itu adalah ayah dan istrinya. Namun mereka tak kunjung datang.
Hingga pagi pun datang, namun mereka belum juga kembali. ART dan anak dari istri dan ayahnya pun keluar.
"Aku langsung minta izin ke toilet, tapi dilarang masuk sama ART-nya. Dia bilang udah diamanatin kalau nggak boleh ada orang masuk ke rumah, orang itu maksudnya aku," ungkapnya.
Pukul 7.00 WIB, akhirnya ayahnya ngerespon dan menyuruhnya pulang.
"Akhirnya aku pasrah dan pulang pakai travel karena udah ngga kuat nunggu di rumahnya," pungkasnya.
Itulah kisah pilu yang ia dibagikan, silaturahmi ke rumah ayahnya di luar kota namun berujung di usir dan tidur di teras.*