kulonprogo

Akhir tahun momentum untuk muhasabah diri, sudah banyak bersedekah?

Senin, 19 Desember 2022 | 07:00 WIB
Pengurus BMT Mesra memberikan potongan tumpeng kepada Ustadz H Zulianto (tengah) yang mengisi pengajian seputar akhir tahun sebagai momentum untuk muhasabah diri. (Foto: Sulistyanto)

HARIAN MERAPI - Akhir tahun dapat dijadikan momentum muhasabah diri, misalnya dengan mengevaluasi amalan-amalan apa yang telah diperbuat pada masa lalu dan mempersiapkan masa depan agar lebih baik.

Langkah tersebut diharapkan pula bagian dari wujud rasa syukur atas karunia yang telah diberikan Allah SWT kepada kita, sebab kita masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini.

Adapun salah satu amalan yang diperintahkan Allah SWT, yaitu bersedekah. Artinya pula, sedekah merupakan salah satu amalan bernilai pahala yang besar dan berlipat ganda di sisi Allah SWT.

Baca Juga: Tips meraih keluarga bahagia, diantaranya dengan membangun fondasi cinta dan kasih sayang

Hal demikian seperti dituturkan Ustadz H Zulianto saat mengisi pengajian dalam rangka Milad ke-16 BMT Menoreh Sejahtera (Mesra) di kompleks balai kalurahan Donomulyo, Kulon Progo, akhir pekan lalu.

“Karena bernilai pahala besar, sampai-sampai jika jenazah diberi kesempatan untuk hidup kembali,” paparnya.

Sedangkan salah satu firman Allah SWT terkait sedekah, yaitu dalam Alquran Surat Al-Munafiqun ayat 10 dengan arti sebagai berikut:

Baca Juga: Ribuan buruh rokok meriahkan Expo UMKM di Kudus

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”

Ditambahkan Ustadz H Zulianto, setidaknya ada 4 waktu terbaik untuk bersedekah, yaitu dalam kondisi sehat, kondisi ingin kaya raya, kondisi khawatir ekonomi terpuruk, dan sebelum ajal menjemput (kondisi tak menjelang kematian).

Menurutnya, ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya, yaitu kesehatan dan waktu luang. Hal ini pun sesuai dengan HR Bukhari.

Baca Juga: Pasar Kebun Empring Piyungan Bantul jadi pasar berbasis digital, pengunjung bisa bayar lewat QRIS

Dalam keadaan seperti ini, biasanya seseorang akan merasa sangat sulit dan malas mengeluarkan hartanya untuk bersedekah. Karena pada masa tersebut, harta dan tenaganya akan ia curahkan untuk mengejar kesuksesan duniawi.

“Sedangkan orang yang ingin menjadi kaya lalu banyak bersedekah maka ia merupakan bagian dari orang yang tidak ingin menikmati kekayaan untuk dirinya sendiri, namun juga berbagi dengan orang lain yang membutuhkan,” urainya.

Halaman:

Tags

Terkini

Pemkab Kulon Progo Salurkan Bantuan Alsintan

Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB