nasional

BPS kenalkan big data, terobosan untuk bantu Pemerintah dalam membuat kebijakan

Senin, 7 November 2022 | 21:47 WIB
Salah satu delegasi dari luar negeri yang melakukan paparan pada International Conference on Big Data for Official Statistic 7-11 November 2022 di Alana Convention Center, Senin (7/11/2022) (Dok Harian Merapi)

HARIAN MERAPI -  Badan Pusat Statistik (BPS) RI melakukan terobosan berupa pengembangan metode statistik dengan memanfaatkan big data.

Terobosan itu dapat dimanfaatkan untuk membuat kebijakan.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS RI, Imam Machdi mengatakan bahwa big data merupakan inovasi baru untuk menghasilkan data statistik. Biasanya disebut sebagai official statistics.

Baca Juga: Hanya dalam waktu 30 menit, tiket konser Sheila on 7 bertajuk 'Tunggu Aku di Jakarta' ludes terjual

"Seluruh data sudah berada di sekitar kita. Kita harus sudah melangkah ke arah yang lebih maju. Data-data sudah tersebar secara elektronik di internet maupun media sosial, itu bisa dimanfatakan untuk memberikan keputusan bagi pemerintah," ujarnya usai pembukaan International Conference on Big Data for Official Statistic 7-11 November 2022 di Alana Convention Center, Senin (7/11/2022). 

Pemerintah dapat memanfaatkan seluruh informasi melalui teknologi big data. Fungsinya untuk mengaktifkan data statistik.

Dengan menggunakan teknologi big data, maka penghitungan statistik bisa dilakukan hanya dalam kurun waktu dua bulan. Sebelumnya, penghitungan memakan waktu cukup lama, sekitar 6 bulan.

"Selama ini kita menghasilkan official statistik itu selalu mengumpulkan data ke lapangan dari rumah ke rumah, dari satu perushaan ke yang lain," ujarnya.

Baca Juga: Anda diabetes dan ingin mengurangi berat badan, begini caranya

Meski begitu, tantangan yang dihadapi ialah masalah validitas dari big data. Salah satu penyebabnya ialah banyaknya informasi hoax yang beredar di dunia maya.

Oleh sebab itu, konferensi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan penyelesaian masalah.

"Nah bagaimana kita mampu memfilter itu menghasilkan transit data source kita gunakan, itulah nanti yang akan kita manfatkan untuk menghasilkan official statistik," ujarnya. 

Sementara itu, salah satu delegasi dari Afrika Selatan, Ashwell Jenneker mengatakan big data dapat dimanfaatkan untuk mengidentifikasi kondisi ekonomi hingga lingkungan.

Baca Juga: Antisipasi perlambatan ekonomi global tahun 2023, Pemerintah harus kerja ekstra demi pertumbuhan 5,3 persen

Dia mencontohkan penggunaan selular untuk mendeteksi kondisi pandemi di suatu wilayah.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB