nasional

Mengenal varian Omicron XBB bergejala ringan seperti batuk pilek biasa, tapi....

Senin, 31 Oktober 2022 | 21:25 WIB
Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (31/10/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

HARIAN MERAPI - Omicron varian XBB memiliki ciri khas membuat pasien bergejala ringan dan kemampuan yang lebih cepat menyebar.

“Sesuai yang tadi sudah dikatakan bahwa memang varian XBB ini, biasanya gejalanya lebih ringan. Alhamdulillah, kita senang karena meski dia bermutasi tapi tingkat fatalitasnya lebih rendah,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro dalam Siaran Sehat yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (31/10/2022).

Ia menuturkan dalam pemantauan pemerintah terhadap varian XBB, pasien yang terkena varian itu kebanyakan mengalami gejala ringan berupa batuk, pilek, demam, ngilu atau nyeri otot, munculnya rasa kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, dan kedinginan.

Baca Juga: Flurin DMP Syrup terbukti menggunakan bahan baku Propilen Glikol yang tercemar Etilen Glikol

Bila varian lain seperti Delta, katanya, cenderung dilaporkan menyerang pernafasan bawah, namun varian XBB yang masih termasuk keluarga Omicron menyerang pernafasan atas.

“Kalau keluarga Omicron memang gejalanya lebih banyak di pernafasan atas, jadi biasanya gejala yang muncul itu pasti ada demam, kedinginan, ngilu-ngilu, nyeri otot, nyeri sendi, ada batuk, pilek, rasa, kelelahan, sakit kepala. Yang membedakan itu mual, muntah ada juga yang mengalami sesak nafas,” ujar Reisa.

Walaupun gejala pasien dapat dikatakan ringan dengan fatalitas yang rendah, ciri khas lain yang patut Indonesia waspadai adalah tingkat penularan infeksi yang cepat.

Ia menyatakan tingginya lonjakan kasus di Singapura, terjadi karena varian XBB berlangsung cepat atau melebihi 0,79 kali penularan yang terjadi saat gelombang subvarian BA.5 dan 0,46 kali dari gelombang BA.2.

Baca Juga: Brigjen Hendra Kurniawan dipecat dari kepolisian, ini daftar kesalahannya...

Menurutnya, semua pihak harus bersyukur karena mutasi baru COVID-19 semakin menunjukkan kelemahan.

Namun, dirinya meminta semua pihak tidak menyepelekan hal tersebut yang nantinya berpotensi meningkatkan fatalitas dan keterisian rumah sakit (BOR).

“Kita harus bersyukur sejak sekarang dan semoga ke depannya juga tidak ada yang mengalami kematian dan mungkin ini juga banyak sekali dipengaruhi adanya upaya kita untuk vaksinasi diri sendiri. Meskipun dia gejalanya lebih ringan, kita juga tetap harus meningkatkan imunitas kita supaya tetap kuat melawan virus ini,” katanya.

Reisa mengimbau semua pihak memperkuat kembali protokol kesehatan, baik memakai masker, mencuci tangan, maupun menjaga jarak.

Baca Juga: Penyitaan alat tambang pasir Merapi tak berizin, Petarapi minta perusahaan ikut bertanggung jawab

Masyarakat diharapkan juga segera melengkapi dosis vaksinasi COVID-19, agar imunitas tubuh terus terjaga dari infeksi penularan virus.

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB