HARIAN MERAPI – Pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyebut TNI seperti gerombolan, tidak ada kepatuhan, menuai protes dari banyak kalangan.
Banyak jajaran TNI yang sakit hati atas pernyataan tersebut, apalagi menyamakan TNI dengan ormas, sebagaimana diucapkan Effendi Simbolan dalam rapat kerja dengan Menhan di DPR yang videonya beredar luas di masyarakat baru-baru ini.
“Kami tidak terima dengan pernyataan Effendi Simbolon. Pernyataan itu sangat menyakitkan kami yang telah berjuang untuk NKRI,” ucap Dandim 0623 Cilegon Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo yang beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Plt Ketum Mardiono bantah ada perpecahan di PPP, begini penjelasan lengkapnya
“Darah kami mendidih, menyakiti hati prajurit TNI. Kami seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati. Kau bilang gerombolan, sungguh menyakitkan,” tambahnya.
“Kami tidak terima ucapanmu. Kami di sini kompak dan sulit, jangan kau rusak lagi dengan omonganmu itu,” tegasnya.
Baca Juga: Bendera merah putih dijadikan serbet di SBT, pelaku meminta maaf, ini penjelasannya
Reaksi serupa juga datang dari jajaran TNI di beberapa daerah yang intinya meminta agar Effendi Simbolon mencabut pernyataannya dan meminta maaf.
Baca Juga: Kebakaran melahap 20 lapak di Cengkareng, begini kondisinya
Setelah banyak mendapat protes, anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon akhirnya menyampaikan permintaan maaf kepada TNI atas pernyataan yang dilontarkan terhadap TNI saat Rapat Kerja (Raker) Bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada 5 September 2022.
"Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya mohon maaf atas apa pun perkataan saya yang menyinggung, menyakiti, dan membuat tidak nyaman," kata Effendi saat menggelar konferensi pers di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu.
Effendi mengatakan permohonan maaf tersebut ditujukan kepada seluruh prajurit TNI yang bertugas maupun yang sudah purnatugas, dari mulai tamtama, bintara, hingga perwira, termasuk para pihak lain yang tidak nyaman dengan perkataan tersebut.
Baca Juga: Mining Indonesia 2022, Trakindo hadirkan one stop solution di pertambangan melalui Cat MineStar System
"Kepada Panglima TNI saya mohon maaf, termasuk Kepala Staf Angkatan Darat saya mohon maaf dan Kepala Staf Angkatan Laut, serta Kepala Staf Angkatan Udara yang juga mungkin merasa kurang nyaman," ujarnya.
Sejujurnya saya tidak pernah memberi stigma TNI seperti gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan, kalau tidak ada harmoni dan seterusnya, itu seperti gerombolan dan ormas," kata Effendi. *