DALAM rangka meningkatkan kapasitas pedagang pasar tradisional pada masa pandemi Covid-19, dosen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) merilis Sepasar, yakni suatu aplikasi berbasis android dan web yang mendukung edukasi bagi pedagang pasar tradisional di Indonesia.
Rilis dilakukan oleh <I>co-founder<P> sekaligus CEO Sepasar, Awan Santosa SE MSc dan Imam Suharjo ST MEng melalui tutorial secara langsung kepada 20 pedagang Pasar Sambilegi Sleman di kompleks pasar setempat, Sabtu (6/3) lalu. Acara dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan dengan sebaik mungkin.
Menurut Awan Santosa, aplikasi Sepasar adalah start-up hasil riset yang didanai Kemenristek/BRIN dan dimotori co-founder dosen, alumni, dan mahasiswa UMBY. Dalam aplikasi Sepasar, pengajar membagikan konten video pembelajaran sesuai bidang keilmuan dan kebutuhan pedagang pasar tradisional.
“Pedagang pasar akan belajar melalui konten video tersebut, dan dapat menggunakan fitur <I>Minta Bantuan<P> dan para relawan Sepasar, mayoritas mahasiswa serta pemuda terdekat yang sesuai kompetensi keilmuan atau keahlian masing-masing akan datang langsung ke lapak pedagang di pasar,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Sambilegi, Harun Al Rasyid mengungkapkan, sangat menyambut baik adanya aplikasi Sepasar, karena merupakan salah satu kebutuhan pedagang terutama di masa pandemi, di mana pedagang mengalami kemorosatan pendapatan cukup siginifikan.
“Para pedagang dapat belajar online dan dapat didampingi relawan Sepasar untuk mengoptimalkan pemasaran online melalui media sosial dan berbagai strategi kreatif lainnya,” tandas Harun. (Yan)