ADA hikmah di balik bencana yang perlu disyukuri. Usai terjadi gempa dan likuifaksi 28 September lalu, semangat beribadah warga Sigi meningkat. Terbukti dengan banyaknya warga yang rajin ke tempat ibadah.
"Bukan hanya di masjid-masjid, tetapi saya amati juga di tempat-tempat ibadah umat Kristiani. Saat waktu beribadah umumnya penuh, " kata Bupati Sigi Muhammad Irwan Lapata, kepada KR saat bersilaturahmi ke rumahnya, Kamis (10/1) sore.
Bupati Irwan menjelaskan, minimal setiap sore saat pulang dari kantor, dirinya selalu salat Magrib berjemaah di masjid yang dilewati. Di masjid tersebut selalu banyak jamaahnya. "Berbeda dengan sebelum gempa, banyak yang sepi. Sekarang ramai. Ini harus disyukuri. Semoga kesadaran beribadah ini terjaga terus, " harapnya.
Karena itu Bupati Irwan menilai tepat jika Tim Dompet 'KR' membuat monunen amal jariyah di Sigi berupa masjid. Dirinya juga siap menyediakan lahannya di lokasi yang strategis dan nantinya banyak jemaahnya, sehingga pahala para dermawan pembaca 'KR'mengalir terus.
Kepada Bupati Sigi Tim Dompet 'KR ' yang selalu diantar relawan Senkom Mitra Polri Sulteng sebelumnya sudah menyerahkan bantuan kepada warga Sigi. Antara lain sembako, bahan tambahan gizi untuk balita, hunian tetap (Huntap) dan mesin pompa air untuk kelompok tani yang lahannya kering karena saluran irigasi rusak akibat likuifaksi.
"Karena itu saya atas nama pribadi, Pemerintah Sigi dan masyarakat mengucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca 'KR' di Yogya dan sekitarnya, yang mempunyai kepedulian tinggi membantu warga kami. Semoga Allah Subhanahu wa ta'ala memberi balasan yang berlipat ganda," katanya.
Mengenai prioritas program Pemkab Sigi saat ini, kata Bupati, adalah membangun infrastruktur yang kebanyakan rusak. Selain itu juga membangun ekonomi serta fasilitas umum, termasuk di antaranya masjid. Karena itu kalau Tim Dompet 'KR ' berpartisipasi membangun masjid, dinilainya sudah sesuai dengan program pemerintah Sigi.