Penyerahan bantuan perahu kepada nelayan Tompe.
MATA pencaharian utama warga Desa Tompe Kecamatan Sirenja Kabupaten Palu memang menjadi nelayan. Namun usai tetjadi gempa dan tsunami pada akhir September lalu, kebanyakan mereka tidak bisa melaut lagi. Sebab perahu yang mereka miliki hilang entah ke mana.
"Dari sekitar 200 petahu, hanya sepuluh yang tersisa. Lainnya tidak diketahui nasibnya. Akibatnya kami kehilangan mata pencaharian , " kata H Aswad, nelayan yang juga Ketua BPD Tompe kepada 'KR', Selasa (8/1).
Karena itulah Tim Dompet 'KR' Peduli Korban Gempa dan Tsunami Palu-Donggala membantu perahu kepada mereka. Pada kesempatan kemarin diserahkan 10 unit mesin perahu (ketinting). Sedang perahunya yang juga 10 unit dipesankan, karena harus dibuat terlebih dahulu. Setelah perahu kayu dengan panjang sekitar 6 meter itu jadi baru bisa digunakan untuk melaut.
"Saya atas nama para nelayan Tompe berterimakasih sekali atas pemberian bantuan berupa perahu. Ini sangat bermanfaat karena bisa digunakan untuk melaut. Mudah-mudahan rezeki para dermawan pembaca 'KR' juga dilancarkan oleh Allah swt," kata H Aswad.
Dijelaskan, selanjutnya perahu tersebut akan dikelola secara berkelompok. Bukan diberikan secara perorangan. Selain itu seluruh nelayan anggota kelompok juga harus merawatnya secara baik, sehingga perahu bisa digunakan dalam jangka lama. Dengan begitu akan memberikan penghasilan yang banyak bagi para nelayan. Selain itu pahala para dermawannya juga akan terus mengalir.
"Saya sebagai sesepuh nelayan di sini siap mengawasi sehingga perahu bisa dirawat dengan baik, " kata H Aswad.
Hal senada disampaikan Kades Tompe Daeng Marela. Selain mengucapkan terimakasih ia juga menjelaskan akibat bencana beberapa waktu lalu satu dusun di tepi pantai ambles, sehingga rumah tergenang air. Selanjutnya warga membuat rumah darurat di dusun sebelah yang lebih tinggi. Meski begitu saat laut pasang air rob juga masih menggenangi rumah mereka. Bahkan ada satu masjid yang hampir setiap sore halamannya digenangi air, sehingga tidak ada orang yang masuk masjid. Karena itu untuk mencegat air perlu dibuat talud mengelilingi masjid.