news

GELAR MERTI DESA JAGALAN - Lestarikan Budaya Kembangkan Potensi Wisata

Senin, 18 Desember 2017 | 09:39 WIB
Bergodo Ngeksigodo mengawal gunungan dalam kirab Merti Budaya Desa Jagalan

-
Bergodo Ngeksigodo mengawal gunungan dalam kirab Merti Budaya Desa Jagalan

Pariwisata memang menjadi primadona sekaligus sebagai tulang punggung perekonomian di Yogyakarta. Spot wisata di wilayah Yogya pun semakin bervariasi serta banyak dikunjungi wisatawan. Tak terkecuali di Desa Jagalan, Banguntapan, Bantul yang mulai mengembangkan potensi wsektor wisata. Salah satunya dengan menggelar Merti Budaya Desa Jagalan.

Rangkaian acara Merti Budaya tersebut dimulai dengan kirab gunungan lengkap beserta bergodo yang mengiringinya pada Sabtu (16/12). Seluruh peserta kirab merupakan warga masyarakat Desa Jagalan. Kirab dimulai dari tanah lapang di wilayah  Jagalan dan berakhir di Masjid Gedhe Mataram. Sepanjang rute yang ditempuh, banyak ditemui bangunan serta rumah-rumah cagar budaya. Rute itu sengaja dipilih untuk menunjukkan potensi wisata di Desa Jagalan, yakni rumah-rumah cagar budaya dan rumah kuno.

"Rute kirab sengaja kami pilih mulai dari menyusuri sungai Gajahwong, melihat bangunan cagar budaya dan berakhir di Masjid Gedhe Mataram. Tujuan utamanya adalah pengenalan potensi yang ada di Jagalan serta ajang promosi untuk mendongkrak kunjungan wisata," jelas Febriyanto Ismu Nugroho, Sekertaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) desa Jagalan, Sabtu (16/12).

Febri menjelaskan, Merti Budaya Desa Jagalan baru pertama kali digelar di tahun 2017. Selain kirab budaya, digelar pula beberapa kesenian, antara lain shalawatan mataram, keroncong Orlando, karawitan anak serta ditutup dengan gelaran wayang kulit.

Desa Jagalan adalah salah satu dari lima desa yang membentuk zona inti kawasan bersejarah Kotagede. Dulu, kawasan Kotagede merupakan ibukota kerajaan Mataram Islam pada abad ke-16. Oleh sebab itu, menurut Febri, upaya konservasi budaya setempat perlu terus dilakukan. Dengan dukungan pemerintah melalui Dinas Pariwisata Bantul ia berharap, hadirnya desa wisata di Jagalan dapat memicu kesadaranpenduduk setempat untuk ambil bagian dalam upaya konservasi sekaligus pengembangan ekonomi.

"Jagalan memiliki potensi yang lengkap untuk pengembangan wisata. Kami sudah melakukan pendampingan beberapa tahun belakangan untuk pengembangan potensi yang ada. Banyak situs cagar budaya di Jagalan diharapkan dapat dijaga kelestariannya untuk mendukung desa wisata serte meningkatkan kesejahteraan warga,” paparnya.

Selain situs budaya peninggalan masa kerajaan Mataram Islam Kuno, kawasan ini memiliki potensi daya tarik dari pengelolaan sungai gajah wong, kerajinan perak yang bernilai artistik, kesenian serta kuliner. Kini juga telah dikembangkan guest house untuk wisatawan yang ingin menikmati suasana dan keramahan kampung wisata Jagalan.

"Ada wisata kerajinan, kesenian serta budaya. Misalnya pengenalan keramahan budaya sopan santun serta mengenalkan potensi Desa Jagalan kepada wisatawan. Wisatawan juga dapat menonton pertunjukan kesenian atau saat latihan karena hampir setiap seminggu sekali pasti ada latihan atau pertunjukan," terang Febri.

Untuk mendukung perawatan bangunan cagar budaya dia berharap  ada dukungan dana keistimewaan DIY untuk perawatan bangunan cagar budaya yang ada. Terutama untuk menata kawasan cagar budaya di Jagalan yang merupaka bagian dari kawasan cagar budaya Kotagede. (C-2)

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB