PURWOREJO, harianmerapi.com – Proses pengukuran lahan terdampak kuari Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, oleh tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) Purworejo berlangsung kondusif.
Pengukuran atau identifikasi lahan calon jalan tambang dan kuari Bendungan Bener yang ada di Desa Wadas itu, mulai dilakukan pada Selasa 12 Juli 2022 hingga Jumat 15 Juli 2022.
Dalam pengukuran lahan terdampak kuari Bendungan Bener di Desa Wadas hari pertama atau Selasa 12 Juli 2022, tim BPN Purworejo berhasil mengukur 70 bidang.
Baca Juga: Timnas Gagal Lolos Semifinal Piala AFF U-19, Shin Tae Yong Sindir Regulasi Turnamen yang Aneh
BPN Purworejo menerjunkan 5 tim untuk melakukan pengukuran lahan yang pemiliknya sudah sepakat untuk dilepas kepada pemerintah.
Proses identifikasi dan inventarisasi itu dilakukan guna mendapatkan uang ganti rugi dari pemerintah.
Kepala Kantor BPN Purworejo Andri Kristanto mengatakan, kegiatan inventarisasi dan identifikasi itu meliputi pengukuran luas bidang, titik koordinat batas, dan tanam tumbuh.
Menurutnya, jumlah total bidang tanah yang masuk dalam penlok kuari di Desa Wadas mencapai 617 bidang.
Jumlah bidang yang sudah diukur dan telah menerima ganti kerugian sebanyak 304 bidang.
Saat ini, katanya, tersisa 313 bidang yang belum diukur.
“Target kami, ya mengukur yang masih belum diukur itu, tapi tentunya lahan yang pemiliknya sudah siap untuk dibebaskan,” katanya.
Dikatakan, dari 313 bidang itu, ada yang pemiliknya sudah siap untuk diukur, ada yang belum.
"Pemilik yang sudah siap diukur ada yang jauh-jauh hari mengumpulkan berkas, dan ada juga sebagian yang langsung kumpulkan berkas begitu tahu kabar pengukuran,” tuturnya.