JAKARTA, harianmerapi.com - Pemerintah memang sudah membatalkan rencana kenaikan tarif naik ke stupa Candi Borobudur, karena banyak ditentang masyarakat.
Harga tiket sebesar Rp750 ribu untuk bisa naik ke stupa candi memang dinilai memberatkan masyarakat, untuk kondisi saat ini.
Oleh karena itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan keputusan penentuan tiket naik ke stupa Candi Borobudur akan berpihak kepada rakyat.
Baca Juga: Berencana Fokuskan Shin Tae-yong Melatih Timnas U-20, PSSI Pertimbangkan Masukan dari Warganet
Sandi menuturkan kenaikan tarif tersebut didasari pertimbangan menjaga kelestarian peninggalan bersejarah tersebut.
“Kami tidak ingin tidak berempati kepada rakyat yang sekarang membutuhkan tambahan penghasilan,” kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam jumpa pers mingguan yang dipantau secara virtual, Jakarta, Senin (13/6/2022).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) disebut sedang menyiapkan berbagai langkah bersama dengan pihak-pihak terkait seperti dunia usaha untuk menciptakan travel pattern (pola-pola perjalanan) yang membuat wisatawan dapat berkunjung dari destinasi ke destinasi lain di sekitar kawasan Borobudur dalam satu paket wisata.
Baca Juga: Kasus Khilafatul Muslimin, Hampir 30 Sekolah Terafiliasi
Di antaranya mengundang investasi di bidang augmented reality dan virtual reality yang diterapkan dalam museum tiga dimensi (3D) guna memberikan kesempatan kepada masyarakat merasakan sensasi membaca relief-relief Candi Borobudur secara maya dari pelataran destinasi wisata tersebut.
“Ini sangat mengandung kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa kita,” ucap Menparekraf Sandiaga Uno.
Pihaknya juga telah meresmikan kendaraan listrik ramah lingkungan beserta stasiun kendaraan itu di kawasan Borobudur dalam rangka mewujudkan ekowisata di Indonesia.
Baca Juga: Cerita Horor Hantu Perempuan Penghuni Rumah Kosong yang Suka Mengganggu Perjaka di Malam Hari
Kemudian, 24 desa wisata dan 20 Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di sekitar Borobudur turut dikembangkan dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengelola desa wisata serta Balkondes agar para pelancong dapat merasakan sensasi tinggal di desa wisata.
Lebih lanjut Sandiaga meminta masyarakat yakin kepada pemerintah bahwa penentuan harga tiket dipertimbangkan atas dasar menjaga masa depan Candi Borobudur.
“Kita perlu sama-sama bergandengan tangan. Jangan saling menyalahkan, jangan saling mencaci maki apapun, apalagi menuduh bahwa ini adalah dalam rangka komersialisasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno.*