KULON PROGO, harianmerapi.com - Sejumlah oknum pedagang menyeludupkan hewan ternak ke Kulon Progo menjelang Idul Adha.
Padahal Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Kulon Progo telah mengeluarkan larangan memasukkan hewan ternak dari luar Kulon Progo guna mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
DPP Kulon Progo mengakui kesulitan mengawasi lalu lintas hewan ternak dari luar karena pedagang melewati jalan tikus yang tidak dapat terdeteksi petugas.
Baca Juga: Pemkab Gunungkidul Tutup Pasar Hewan Antisipasi Penularan PMK, Pedagang Kelabakan
"Ternyata, hewan ternak yang didatangkan ke Kulon Progo banyak melalui jalur tikus," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan DPP Kulon Progo Sudarmanto di Kulon Progo, Jumat (3/6/2022).
"Meski Pemda DIY, kepolisian dan dinas sudah mendirikan posko check point lalu lintas hewan ternak, oknum pedang mengalihkan jalan menggunakan jalur tikus," tambahnya.
Dia mengatakan dinas tidak memiliki kekuatan untuk melarang ternak masuk.
Baca Juga: Terkait OTT Mantan Walikota Jogja Haryadi Suyuti, Pemkot Memastikan Layanan Publik Tidak Terpengaruh
Misalnya, ada hewan ternak yang tiba-tiba masuk dan positif PMK, dinas hanya bisa melakukan pengawasan.
"Sebenarnya, kami sudah mengimbau pedagang supaya tidak memasukkan hewan ternak dari luar," katanya.
Ia mengakui pihaknya sudah ditelepon beberapa pedagang yang akan menjual hewan ternak ke Bandung (Jawa Barat).
Tapi berdasarkan kebijakan bupati, DPP tidak bisa mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Sampai saat ini, DPP Kulon Progo tidak memperbolehkan hewan ternak keluar dan masuk untuk mencegah penyebaran PMK.