BANTUL,harianmerapi.com- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan serangkaian kunjungan ke Yogya. Setelah menjadi khatib di dua kampus seperti UII dan UGM pada Selasa (5/4/2022), Kang Emil pada Rabu (6/4/2022) siang berkesempatan bertandang ke rumah seniman sekaligus budayawan Butet Kartaredjasa di Kasihan Bantul.
Dalam kunjungan kali ini, Butet memperlihatkan beragam koleksi seni yang dimilikinya kepada Kang Emil. Mulai lukisan hingga buku. Keduanya juga saling bercerita tentang beragam aktivitas yang dilakukan saat ini.
Butet dalam paparannya mengungkapkan, Kang Emil akan memberikan dukungan penuh padanya untuk mengalihbahasakan kitab Babad Pajajaran kedalam bahasa Latin. Kitab tersebut merupakan salah satu buku antik miliknya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Wisuda 1.249 Petani Milenial Jawa Barat di Kampus Institut Pertanian Bogor
"Saya punya buku lama bertuliskan aksara Jawa, tulis tangan, bukan cetak, yang saya dapatkan dari pedagang antik. Salah satu dari isi buku itu adalah kitab babad Pajajaran. Saya belum pernah membaca itu, Kang Emil dalam rangka berpikir untuk membangun kehangatan Jawa dan Sunda akan memberikan suport penuh untuk melatinkan kitab itu," papar Butet.
Butet berharap, apa yang dilakukan Kang Emil akan membuat buku tersebut dapat dibaca masyarakat luas dalam huruf latin.
Apalagi buku tersebut akan diprosakan dalam narasi yang bisa dibaca oleh manusia hari ini.
"Tentu ini akan melibatkan sastrawan, penyair, untuk prosa sehingga nanti orang jawa dan sunda bisa membaca nilai-nilai kearifan budaya dari kitab babad pajajaran yang ditulis pujangga di masa lalu," jelasnya.
Sementara Kang Emil mengungkapkan, kedatangannya ke rumah Butet sebagai kunjungan kawan lama yang sudah lama saling berinteraksi. Butet di mata Kang Emil dan banyak orang menjadi inspirasi di bidang seni.
"Kalau dulu ada kunjungan dengan Ngarso Dalem, maka tahap duanya di level komunitasnya, maka di tahun 2022 seiring covid-19 yang surut, mungkin ada kerjasama antara seniman Jogja mewaliki Jawa dengan seniman Jawa Barat mewakili Sunda," ungkapnya.
Rencana pengalihbahasaan babad Pajajaran yang belum pernah diketahui isinya, lanjut Kang Emil akan dibiayainya secara penuh.
Selain diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau latin, babad tersebut kedepan akan dicarikan bentuk-bentuk ekspresinya.
Dialog budaya tersebut diharapkan dapat mendinginkan suhu politik yang saat ini tengah panas. Dengan kerjasama Jogja dan Jawa Barat tersebut maka akan memberikan kesejukan.