nasional

Dompet Dhuafa Ingin Lansia Lebih Berdaya dengan Menghadirkan Jaringan Nasional Volunteer Lansia Indonesia

Rabu, 30 Maret 2022 | 17:05 WIB
Jaringan Nasional Volunteer Lansia Indonesia (Humas Dompet Dhuafa)

SEMARANG, harianmerapi.com - Dompet Dhuafa Bersama DD Volunteer dan Pesantren Lansia Raden Rahmat Hadirkan Jaringan Nasional Volunteer Lansia Indonesia, memberikan pelatihan pertanian hydroponic di Kota Semarang, Selasa (29/03/2022).

Usia lanjut usia (lansia) menjadi perhatian bersama untuk dapat diberdayakan ditengah masyarakat. Dengan dibekali ilmu, mereka dapat memulai usaha yang mudah dan praktis sesuai dengan kategori usia mereka.

Direktur Komunikasi dan Aliansi Strategis Dompet Dhuafa, Bambang Suherman, kepada pers usai acara MoU Dompet Dhuafa bersama Pesantren Lansia Raden Rahmat mengatakan

Baca Juga: Pemimpin yang Zalim 14: Keluarga Terabaikan, Unjuk Kemesraan dengan Wanita Idaman Lain di Depan Istri

jelang ramadan tahun ini akan menjadi kunci dalam meningkatkan peran lansia untuk berkolaboraksi bersama menciptakan pemberdayaan melalui kerelawanan.

Dompet Dhuafa mengajak para lansia untuk bergabung melalui wadah Jaringan Nasional Volunteer Lansia Indonesia.

Menurutnya, acara yang digagas bersama Dompet Dhuafa, DD Volunteer, Dinas Sosial Jawa Tengah serta Pesantren Kasepuhan Raden Rahmat berusaha tidak hanya memberdayakan lansia sebagai objek penerima manfaat, tetapi juga mendorong mereka untuk tetap berdaya dan bermanfaat bagi orang lain maupun sesama.

“Kita meluncurkan jaringan nasional volunteer Lansia Indonesia, menggabungkan seluruh peggiat dengan tema lansia. Sehingga berada dalam satu jaringan bersama agar saling berbagai pengetahuan."

"Hal ini diwadahi dengan membuka kesempatan bagi para manula untuk menjadi relawan dan turut aktif dalam gerakan kebaikan di sekitar kita,” kata Bambang.

Baca Juga: Jelang Ramadhan Perajin Ciu Dirazia, Polisi Sebut Pelaku Wajib Lapor, Jika Mengulangi Ditindak Tegas

Ia menyebut populasi lansia di Indonesia sangat besar. Apalagi ditambah dengan pra lansia maka nilainya hampir 50 persen populasi milenial. Namun isu lansia lebih sedikit daripada isu milenial.

“Isu lansia kita ekspansi gagasannya, tidak sekedar orang tuanya lemah tidak berdaya. Namun isu lansianya lebih bagaimana menciptakan kebahagiaan dan memberdayakan."

"Tentu konsepnya tidak sama dengan usia milenial. Sehingga dalam prespektif tersebut kita gandeng pesantren lansia Raden Rahmat yang dikenal sampai luar negeri atau pesantren lansia lain yang dengan satu jaringan bisa saling berbagi informasi dibantu peran pemerintah,” jelas Bambang.

Adapun Direktur Pondok Pesantren Lansia Raden Rahmat ini sendiri Ustadz Solikhin menegaskan tempat yang dia kelola bukanlah panti jompo bagi lansia.

Karena dalam hal pengelolaan ada tiga tagline yang digelorakan, yakni olah rogo, olah roso dan olah jiwo

Halaman:

Tags

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB