Baca Juga: Emosi Gara-gara Masalah Sepele, Residivis Kasus Pembunuhan Ini Tikam Dada Lawan Duel di Sleman
“Awalnya fondasi hanya batu disusun dan direkatkan dengan tanah, tapi karena batunya kadang lepas, bahkan sampai membuat pengunjung tergelincir, kemarin dari dinas kebudayaan membantu sehingga fondasinya bisa disemen,” paparnya.
Menurutnya, rumah lahir WR Supratman banyak dikunjungi setiap momen hari kelahiran 19 Maret dan peringatan kemerdekaan Indonesia.
Pengunjung kebanyakan pelajar yang ingin belajar sejarah tentang kelahiran WR Supratman.
Pemkab memasang beberapa poster dan foto mengenai sejarah WR Supratman di dalam bangunan, sebagai wahana belajar pengunjung yang datang.
Baca Juga: Hadirkan Sejumlah Wahana, di Bali nDeso Tak Sekadar Dapat Menikmati Masakan Khas Desa
“Sering juga anggota TNI/Polri dan mahasiswa yang datang untuk upacara di halaman rumah, lalu dilanjutkan kegiatan bersih-bersih dan diskusi,” tuturnya.
Keberadaan rumah lahir WR Supratman, katanya, sudah menjadi bagian dari kegiatan wisata di Desa Somongari.
Namun, untuk menjangkau rumah yang terletak di Dusun Trembelang itu pengunjung harus berjalan kaki menanjak sejauh kurang lebih 500 meter dari parkir sepeda motor.
“Ya memang lokasinya di lereng bukit, tapi kalau sudah sampai rumah lahir, lelahnya bakal terbayar karena suasana di tempat itu rindang dengan banyaknya pepohonan,” tandasnya.*