harianmerapi.com - KFC Indonesia menyambut Hari Peduli Sampah Nasional 2022 (HPSN 2022) yang jatuh pada 21 Februari 2022, dengan mengadakan bersih pantai dan laut di 10 Provinsi di Indonesia.
Menggandeng Divers Clean Action (DCA) kegiatan tersebut dilaksanakan secara serempak di Sumatera Utara, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku dan Maluku Utara.
Dalam kegiatan ini dililibatkan pula masyarakat dan pemerintah lokal, khususnya di kawasan pesisir terutama anak-anak muda yang tergabung dalam program Marine Debris Ranger (MDR).
Baca Juga: Lima Kewajiban Ibu Terhadap Perkembangan Anak, Salah Satunya Memberikan ASI yang Cukup
Marine Debris Ranger adalah program yang digagas pada tahun 2020 oleh Divers Clean Action dan didukung KFC Indonesia, yang merupakan bagian dari PT Fast Food Indonesia, Tbk.
Yakni untuk mengajak masyarakat khususnya di daerah pesisir dalam mengatasi mengatasi permasalahan sampah yang ada di Indonesia.
Berbagai kegiatan dilakukan dalam program ini seperti Beach Clean Up dan Sampling Sampah Pesisir, Sampling Rumah Tangga, Edukasi Sekolah.
Door To Door Edukasi, Workshop Warga, dan membuat Media Kampanye kepada masyarakat untuk mengurangi serta mengelola sampah.
Sejak awal dilaksanakan pada bulan Maret 2020 program Marine Debris Ranger telah melakukan bersih pantai dan laut sebanyak 49 kali.
Melakukan edukasi dan workshop sekolah sebanyak 13 kali yang melibatkan lebih dari 1.000 murid mulai dari tingkat SD hingga SMA, juga edukasi dari rumah ke rumah dengan menemui lebih dari 1.300 kepala keluarga.
Sementara sebanyak 883 orang telah mengikuti workshop atau pelatihan untuk warga.
Pandemi Covid 19 sempat membuat kegiatan secara langsung di masyarakat menjadi terhenti namun kemudian digantikan oleh kegiatan secara daring.
Baca Juga: Gaun Ikonik Madonna Dilelang Hingga Rp 2,8 Miliar, Siapa Pemenangnya
Pada HPSN tahun ini Kegiatan Bersih Pantai dan Laut dilakukan dengan metode yang dikembangkan Divers Clean Action bersama LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan didukung Universitas Pajadjaran yang bertujuan untuk mengumpulkan data sampah laut sehingga dapat mengetahui karakteristik sampah di suatu daerah dan menciptakan metode penanggulangan serta pencegahan sampah yang tepat dan efisien.