JAKARTA, harianmerapi.com – Sosok Adnan Buyung Nasution (ABN) selalu mengajari semua orang terutama anak muda agar tidak pernah takut dalam membela kebenaran.
Kesaksian itu disampaikan mantan Jaksa Agung periode 2004 hingga 2007 Abdul Rahman Saleh pada kegiatan seri kajian kapita dakwah selekta bertemakan Pergulatan Menegakkan Hukum dan Hak Asasi Manusia di Jakarta, Senin (3/1/2022).
Narasumber lainnya, Dr Bambang Widjojanto SH LLM (komisioner KPK periode 2011-2015), Pia AR Akbar Nasution SH LLM (putri Adnan Buyung Nasution) dan Dr TM Luthfi Yazid SH LLM (mantan asisten pribadi Adnan Buyung Nasution).
Baca Juga: Wakil Rektor UMY: Karya Ilmiah Bermutu Bantu Naikkan Jabatan AkademikBaca Juga: Seleksi Calon Dewan Komisioner OJK Dibuka, Simak Tanggal dan Link Pendaftarannya
"Hal itu tercermin atau terlihat bagaimana ia selalu tunjukkan kepada junior," kata Abdul Rahman Saleh. Bahkan, Adnan Buyung yang terkenal dengan kebiasaan perlente tersebut rela berkorban dari segi materiil maupun moril dalam memperjuangkan sebuah kebenaran.
"Beliau tidak pernah takut atau gamang dalam membela keadilan untuk rakyat kecil," ujar Rahman Saleh yang pernah menjadi Dubes RI untuk Denmark periode 2007 hingga 2011 tersebut.
Adnan Buyung tak jarang berseberangan atau berlawanan dengan para penguasa. Akibatnya, Buyung kerap bolak-balik masuk penjara karena berlawanan dengan para penguasa sebagai konsekuensi membela rakyat kecil.
Baca Juga: Pegawai Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Dilebur ke BRIN, Begini Lima Opsi yang Ditawarkan
Tidak hanya itu, izin advokat pengacara yang wafat pada 2015 silam tersebut juga pernah dicabut oleh Menteri Kehakiman usai membela Letnan Jenderal Purn H.R Dharsono.
"Demikianlah beliau memberikan contoh dan perbuatan nyata," kata dia.