LAMPUNG, harianmerapi.com - Hasil Muktamar NU ke-34 tahun 2021 menetapkan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama persiode 2021-2026.
KH. Zainal Abidin membacakan hasil Muktamar NU ke-34 tentang penetapan KH. Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU periode 2021-2026 di hadapan seluruh muktamirin dan anggota AHWA.
Penetapan KH Miftachul Akhyar sesuai hasil Muktamar NU ke-34 itu adalah hasil rapat AHWA yang terdiri dari sembilan Kyai Sepuh.
Anggota AHWA yang menetapkan Rais Aam itu meliputi KH. Dimyati Rois, KH. Ahmad Mustofa Bisri, KH. Ma’ruf Amin, KH. Anwar Manshur, TGH Turmudzi Badaruddin, KH. Miftachul Akhyar, KH. Nurul Huda Jazuli, KH. Ali Akbar Marbun, dan KH. Zainal Abidin.
KH. Zainal Abidin mengatakan bahwa suasana pelaksanaan rapat AHWA saat itu dipimpn oleh KH Ma'ruf amin.
"Sebenarnya beliau juga tidak mau memimpin, tapi semua anggota AHWA juga tidak bersedia (memimpin rapat) kalau bukan beliau yang memimpin," sebutnya dikutip dari Youtube NUTV pada Jumat, 24 Desember 2021 dini hari.
Lebih lanjut, Zainal Abidin menyebutkan bahwa rapat berlangsung sangat santun dan penuh dengan kekeluargaan.
"Maka kami semua sepakat para sesepuh kyai sepakat tak ada perbedaan pendapat. Kami bulat sepakat menunjuk kepada KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam PBNU 2021-2026," sebutnya.
Baca Juga: 9 Kyai Sepuh Anggota AHWA Hasil Muktamar NU ke-34 Tahun 2021, Bagini Profil dan Latar Belakangnya
Dalam kesempatan itu disebutkan bahwa Rais Aam terpilih oleh AHWA diberikan 2 syarat.
Pertama adalah Rais Aam terpilih baiknya untuk tidak merangkap jabatan sehingga bisa fokus pada pembinaan Nahdlatul Ulama.
Syarat yang kedua adalah Rais Aam terpilih baiknya menerima siapapun nanti yang akan terpilih menjadi Ketua Umum PBNU dalam Muktamar NU ke-34.
Zainal Abidin menegaskan bahwa KH Miftachul Akhyar saat itu telah menyatakan kesanggupannya dihadapan AHWA.