KULON PROGO, harianmerapi.com - Pelaku UMKM di Kulon Progo diminta untuk mengedepankan pencarian pasar. Setelahnya, baru bisa dilakukan pembuatan produk.
Bupati Kulon Progo, Sutedjo menyampaikan, Pemkab selalu berupaya mendukung dan memajukan UMKM di wilayah setempat. Di masa pandemi, perhatian pemerintah dalam sektor UMKM bahkan semakin besar.
"Terbukti, biaya yang dialokasikan pemerintah pusat untuk menangani dampak ekonomi Covid-19 pada sektor UMKM sebesar Rp 123,46 triliun," kata Sutedjo dalam acara sosialisasi kebijakan penanaman modal di Omah Beji, Kamis (30/9/2021).
Baca Juga: Saluran Irigasi Kalibawang Kulon Progo Jebol, Bupati Sutedjo Pastikan Lahan Pertanian Tak Terdampak
Sutedjo kemudian meminta agar masyarakat yang ingin menjadi UMKM mementingkan pencarian pasar. Setelahnya, baru bisa memproduksi sesuatu.
"Jangan memproduksi sesuatu baru mencari pasar, tapi mencari pasar terlebih dahulu baru kemudian meproduksi apa yang dibutuhkan pasar," jelasnya.
Sutedjo menjelaskan, produk, kemasan, dan keberlangsungan produk yang dipasarkan harus terjamin dan berkualitas. Hal ini penting untuk meningkatkan daya saing produk-produk UMKM Kulonprogo. Terlebih saat ini, Pemkab juga sedang melakukan berbagai upaya untuk mendorong pertumbuhan UMKM, antara lain dengan refocus usaha, memfasilitasi pariwisata desa, hingga mendorong usaha agar bisa dipasarkan ke mancanegara.
Baca Juga: Bayar Pajak Motor dengan Layanan Drive Thru Samsat Bantul, Begini Jadwal dan Caranya
"Kami berharap, sosialisasi kebijakan penanaman modal ini dapat menjadi semangat dan motivasi bagi para pelaku UMKM untuk bisa mengembangkan usahanya agar lebih maju," jelasnya.
Kepala DPMPT Kulon Progo, Agung Kurniawan mengatakan, sosialisasi kebijakan penanaman modal merupakan kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Tujuannya, sebagai sarana memperkenalkan peluang dan potensi investasi di Kulon Progo terutama peluang UMKM.
"Dengan demikian, UMKM di Kulonprogo bisa tumbuh dan berkembang," ucapnya.*