BALIKPAPAN, harianmerapi. com - Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 100 Mega Watt (MW) siap dibangun PT Imza Rizky Jaya (IRJ) bekerjasama dengan JS Power Co Ltd dari Korea Selatan sebagai proyek percontohan di Kalimantan Timur (Kaltim).
“Ini sebagai pilot project, selain di Kaltim nanti juga kami bangun di berbagai daerah lain di Indonesia,” kata General Manager (GM) IRJ Sayid Fadhil di Balikpapan, Selasa (21/9/2021).
Sayid Fadhil sendiri baru dari perjalanan ke Kecamatan Samboja di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) untuk meninjau lahan yang akan menjadi lokasi PLTS tersebut.
“Alhamdulillah, lahan yang sudah ada cukup luas yaitu mencapai ratusan hektar dan sudah sangat cocok untuk kita bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya. InsyaAllah project ini bisa terealisasi dengan cepat sesuai harapan Pemkab setempat,” terang Sayid Fadhil.
Menurut Fadhil, pihaknya juga bertemu dan berkoordinasi dengan Pemkab dan DPRD Kutai Kartanegara. Di Tenggarong, rapat pembangunan PLTS itu dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara HM Alif Turidi dan dihadiri oleh Forkopimda Kutai Kartanegara.
Direktur Utama PT IRJ Hj Rizayati mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut pihaknya membahas izin pembangunan PLTS tersebut, mulai dari soal lahan, hingga hal-hal teknis lainnya.
Baca Juga: Diajak Gadis Cantik ke Alam Gaib, Ternyata untuk Menunjukkan Bahwa Dirinya Jadi Korban Perkosaan
Karena itu, dalam rapat tersebut hadir pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kutai Kartanegara, juga pejabat dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kukar.
“Pemerintah Kutai Kartanegara sangat merespon dan sangat mengharapkan proyek pembangunan PLTS ini bisa segera terealisasi,” ungkap Hj Rizayati.
Hj Rizayati juga menyampaikan bahwa Proyek PLTS ini termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang energi baru dan terbarukan, berdasar Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021.
Baca Juga: Kisah dan Pesona Ratu kalinyamat 7: Menjelang Malam Nisfu Syaban Datang ke Masjid untuk Berdoa
“Dengan dukungan semua pihak ini, semoga proyek ini cepat terwujud,” demikian Hj Rizayati. *