KULON PROGO, harianmerapi.com - Upaya mendorong produktivitas warga binaan terus dilakukan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Wates, Kulon Progo. Salah satunya melalui pembuatan rambut palsu atau wig.
Menariknya, rambut palsu hasil karya warga binaan tersebut telah berhasil menembus pasar mancanegara.
Dalam sehari, warga binaan Rutan Kelas IIB Wates mampu menghasilkan lebih dari 100 buah rambut palsu keriting butterfly.
Namun semenjak penerapan PPKM, produksinya terus meningkat hingga kini mampu membuat 400 rambut palsu per hari.
Baca Juga: DIY Lanjut PPKM Level 3, Anak di Bawah 12 Tahun Boleh Masuk Mall
"Selama PPKM pembuatan wig oleh warga binaan justru meningkat tajam," kata Kepala Rutan Kelas II B Wates, Deny Fajariyanto, Selasa (21/9/2021).
Dalam pembuatan rambut palsu, Rutan Kelas IIB Wates bekerjasama dengan pabrik wig di Kulon Progo, PT Sung Chang Indonesia. Hingga kini, rambut palsu keriting butterfly masih menjadi produk unggulan di Rutan Kelas IIB Wates.
Dijelaskan Deny, hasil karya warga binaan kemudian dilakukan finishing oleh PT Sung Chang Indonesia sebelum diekspor ke luar negeri.
Baca Juga: Mayat Terkubur Pasir di Parangkusumo Ditemukan Duduk Bersila, Diyakini Sedang Tapa Pendem
Beberapa negara yang menjadi sasaran pasarnya yakni Eropa, Amerika dan Jepang.
"Hasil karya warga binaan berhasil tembus pasar mancanegara. Ini membanggakan," ucapnya.
Deny nenguraikan, pembuatan rambut palsu oleh warga binaan menjadi upaya pemberdayaan yang dilakukan pihaknya. Mereka dibekali keterampilan dan keahlian lain untuk diterapkan ketika sudah ke masyarakat nantinya.
Selain memperoleh keterampilan, para warga binaan juga diberikan upah atau premi jika rambut palsu tersebut sudah diproses lanjut PT Sung Chang Indonesia. Premi tersebut diberikan kepada warga binaan atau keluarganya.
Baca Juga: Kontak Tembak TNI dengan KKB di Kiwirok, Pratu Ida Bagus Putu Gugur