"Kami berharap, kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat warga binaan agar tetap kreatif dan produktif selama di dalam rutan," ucap Deny.
Pembuatan rambut palsu, menurut Deny, merupakan salah satu keterampilan yang diberikan pihak Rutan Kelas IIB Wates. Selain itu, mereka juga diberikan beragam keterampilan lain seperti menjahit, pertukangan, cukur rambut dan mengelola lahan pertanian.
Salah satu warga binaan Rutan Kelas IIB Wates, Dwi Kuncoro (38) mengatakan, program pembinaan yang diberikan bernilai positif.
Sebab melalui kegiatan itu, pihaknya bisa memberikan kontribusi yang baik untuk dirinya sendiri dan keluarga.
"Dari kegiatan ini, saya mendapatkan premi yang bisa saya gunakan untuk keperluan sehari-hari selama berada di rutan. Sisanya dapat saya kirimkan ke keluarga," ucapnya.
Dwi juga merasa bangga, rambut palsu buatannya bisa tembus pasar mancanegara. Dirinya berterimakasih kepada pihak rutan karena sudah membekali warga binaan dengan berbagai keterampilan.
"Nanti bisa digunakan kalau sudah bebas," katanya. *