Kebahagiaan kita ciptakan sesuai takaran.
Di akhir penampilannya Butet membius peserta yang hadir dengan membacakan sajak berjudul Seonggok Jarum karya WS Rendra yang berisi pandangan kritisnya mengenai dunia pendidikan.
Penampilan Butet di UKSW semakin lengkap dengan hadirnya kelompok teater tari komedi perempuan asal Surakarta, Sahita.
Grup yang digawangi oleh Wahyu Widayati (Inonk), Sri Setyoasih (Ting Tong), Sri Lestari (Cempluk) dan Atik Kenconosari (Atiek) ini tampil menghibur dan mengajak para peserta menyanyikan berbagai lagu mulai dari Mars UKSW, Mars FISKOM, Yamko Rambe Yamko, Macarena, Efek Gedang Klutuk, Ojo Dibandingke, Ge Mu Fa Mi Re, hingga lagu No Comment yang dipopulerkan oleh Bunda Corla.
Baca Juga: Serangan tentara Israel ke Jalur Gaza tewaskan warga sipil, begini komentar Sekjen PBB
Selain Refleksi Budaya, agenda lain yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Dies Natalis FISKOM yakni ziarah makam pendiri FISKOM, Expo, Communication Festival.
Kemudian Diskusi Film: Fakta Israel, Seminar: "Fakta Israel dalam bingkai Sosial Politik Internasional dan Media", Ibadah Syukur serta Pertemuan Stakeholder.
Rektor UKSW Salatiga, Prof Dr Intiyas Utami, S.E., M.Si., Ak., menyampaikan bahwa kolaborasi menjadi bukti bahwa UKSW bersatu menuju world class university.
Rektor Intiyas mengajak dua fakultas, FISKOM dan Psikologi ini yang tengah merayakan kelahirannya ini untuk mewarnai UKSW dengan rasa, hati dan jiwa sehingga semangat tersebut menular ke fakultas lainnya.
Baca Juga: Bantul Inclusive Carnival 2023, tandai kesiapan masuk jejaring kota kreatif dunia
Pihaknya mendorong mahasiswa untuk semakin kreatif dan berani berinovasi. Budaya satya wacana yang berpikir kreatif, kritis, toleransi dan keberagaman juga terus digaungkan.
“Jadikan UKSW tempat menumbuhkembangkan budaya kreatif yang bertanggung jawab,” kata Intiyas. *