HARIAN MERAPI - Para pemudik mulai masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo. Kedatangan pemudik diketahui dari pemantauan petugas menemukan kendaraan didominasi mobil pribadi dengan plat nopol luar daerah dan membawa barang bawaan dalam jumlah banyak.
Jumlah kedatangan pemudik diperkirakan akan semakin bertambah banyak seiring semakin dekatnya Idul Fitri 2023.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro, Senin (17/4/2023) mengatakan, petugas Dishub Sukoharjo yang diterjunkan dalam pemantauan arus mudik Lebaran 2023 sudah menemukan kedatangan pemudik.
Mobil pemudik dari luar daerah didapati petugas pada Minggu (16/4/2023) malam hingga Senin (17/4/2023) pagi melintas di wilayah Kecamatan Kartasura, Solo Baru Kecamatan Grogol dan Sukoharjo Kota.
Jumlah kendaraan pemudik yang masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo diperkirakan akan terus mengalami peningkatan dalam beberapa hari ke depan.
"Pemudik sudah mulai masuk wilayah Kabupaten Sukoharjo terpantau petugas dari kendaraan yang melintas khususnya mobil pribadi dengan nopol luar daerah dan membawa banyak barang bawaan," ujarnya.
Pemudik yang masuk wilayah dikatakan Toni belum tentu tujuan akhir di Kabupaten Sukoharjo. Sebab dimungkinkan kendaraan pemudik tersebut hanya melintas saja dengan tujuan daerah lainnya.
Baca Juga: Waspada, pencuri berburu kotak infak, ini yang harus diperhatikan pengurus takmir
"Untuk pemudik menggunakan transportasi umum kemungkinan baru datang pada Selasa (18/4/2023)," lanjutnya.
Volume kendaraan pemudik diperkirakan mengalami peningkatan mulai 18 April malam atau bersamaan dengan hari terakhir kerja sebelum awal cuti bersama 19 April.
Sedangkan puncak arus mudik diprediksi 19-21 April. Sejumlah wilayah rawan masalah seperti kemacetan dan kecelakaan akan dilakukan pengaturan oleh petugas.
Toni Sri Buntoro mengatakan, arus mudik Lebaran 2023 ini diperkirakan akan mengalami peningkatan volume kendaraan yang signifikan setelah pandemi Covid-19 mereda dan adanya kebebasan aktivitas masyarakat.
Baca Juga: Pascapenahanan Direktur PT DPS, korban lain tuntut Kejati DIY usut proyek JEW, ini kasusnya