HARIAN MERAPI - Lahan kawasan wisata Rancaupas, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, sudah kembali menghijau pasca adanya kerusakan akibat kegiatan motor trail pada Minggu (5/3).
Direktur Utama PT Perhutani Alam Wisata Lucy Mardijana mengatakan pasca kerusakan itu pihaknya melakukan penanaman bibit guna merehabilitasi lahan tersebut.
Penanaman bibit itu pun menurutnya menggandeng berbagai pihak, mulai dari pecinta alam, warga lokal, hingga lembaga lainnya.
Baca Juga: Alhamdulillah, mushola selamat dari talud longsor di Desa Katekan Ngadirejo Temanggung
"Semoga langkah-langkah rehabilitasi lingkungan yang dilakukan dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan," kata Lucy dalam keterangannya di Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/4/2023).
Adapun sebagian lahan yang rusak itu berlokasi di dekat akses menuju kawasan hutan yang ada di Rancaupas.
Area yang rusak itu sebelumnya menjadi trek bagi ratusan motor trail untuk masuk ke area tersebut.
Dalam foto yang ditunjukkan oleh PT Perhutani Alam Wisata, tampak lahan yang sebelumnya rusak itu kini telah kembali tumbuh rumput hijau meski belum setinggi semak-semak di sekelilingnya.
Baca Juga: Kapolres Sukoharjo Pantau Langsung Gereja, Perayaan Paskah Berjalan Lancar
Lucy pun memastikan kini kawasan wisata Rancaupas sudah bisa dibuka untuk dikunjungi wisatawan. Namun, kata dia, area yang direhabilitasi itu pun bersifat terbatas dan tak bisa dikunjungi wisatawan.
Menurutnya Rancaupas kembali bisa menerima kunjungan wisata itu karena pihaknya tidak ingin perekonomian masyarakat di sekitar Rancaupas menjadi menurun karena tidak ada wisatawan.
"Kita sangat paham di situ banyak pedagang masyarakat sekitar yang berjualan, otomatis sangat mengandalkan operasional tempat wisata. Kalau kita tutup terus, lama-lama perekonomian akan mati," kata dia.
Baca Juga: Rutan Bantul produksi film pendek 'Getun', cerita penyesalan seorang napi di dalam penjara
Dengan mulai pulihnya lahan tersebut, dia berharap pengelolaan tempat wisata bisa seimbang antara bisnis, pemberdayaan masyarakat, serta pelestarian lingkungan.
"Pengelola destinasi wisata alam dapat melakukan kegiatan pariwisata secara lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, dengan memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan di sekitar area hutan. Dengan pengelolaan yang baik, kualitas lingkungan dapat terjaga dan tetap lestari," harapnya.(*)