yogyakarta

Blayer motor sambil tenteng senjata tajam, dapat perlawanan dari warga Tejokusuman Yogya

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:00 WIB
Ilustrasi kejahatan jalanan klitih. (Dok. Harian Merapi)

HARIAN MERAPI - Situasi sempat memanas di Jalan S Parman, Ngampilan, Yogya, Jumat (12/12/2025) sekitar pukul 00.45 WIB. Alasannya, ada enam motor melintas sambil mem­blayer sambil membawa senjata tajam.

Aksi tersebut memicu reaksi warga setempat hingga terjadi upaya pengejaran. Beruntung, Polsek Ngampilan langsung bergerak cepat melakukan pengecekan di lokasi setelah menerima informasi dari warga.

"Benar kejadian itu, polisi sudang datang ke lokasi dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti pendukung di lapangan," kata Kasi Humas Polresta Yogyakarta, Iptu Gandung Harjunadi, saat dikonfirmasi.

Lanjut Gandung, berdasarkan keterangan saksi dan warga sekitar, sekitar pukul 00.45 WIB rombongan berjumlah enam sepeda motor melaju dari arah barat ke timur.

Baca Juga: Bupati Sukoharjo lepas ekspor perdana sepatu dengan kualitas internasional

Setibanya di depan Soto Pak Marto, tak jauh dari jembatan, mereka memblayer sepeda motor dengan keras sehingga memicu keresahan warga. Salah satu warga Tejokusuman, Arif, menegur kelompok tersebut.

Namun setelah berkendara sekitar 200 meter, rombongan itu berhenti dan kembali mendatangi warga sambil membawa senjata tajam jenis clurit.

"Melihat ada senjata tajam, warga langsung berteriak 'klitih-klitih' dan spontan berkumpul untuk memberikan perlawanan," jelas Iptu Gandung.

Beruntung, belum terjadi kontak fisik karena rombongan pengendara langsung melarikan diri menuju simpang empat Tamansari. Rombongan pemotor kemudian bergerak ke arah utara melalui Jalan Wahid Hasyim.

Setelah kejadian itu, warga masih berjaga-jaga karena khawatir para pelaku kembali ke lokasi. Polisi juga disiagakan di area kejadian untuk memastikan situasi tetap aman.

Baca Juga: LPS Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Bantuan Sembako di Gayamharjo Sleman

"Polisi terus berkoordinasi dengan warga dan perangkat kampung untuk memastikan keamanan lingkungan. Patroli juga ditingkatkan guna mencegah terjadinya gangguan kamtibmas," tandasnya. tandasnya.

Iptu Gandung menambahkan, bahwa insiden di Jalan S Parman tersebut merupakan bentuk perlawanan warga terhadap dugaan tindak kejahatan jalanan yang melintas di wilayah mereka.

Hingga saat ini, penyelidikan terhadap identitas dan keberadaan rombongan pengendara masih berlangsung. Polisi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada, setelah terjadi insiden itu.

"Segera laporkan ke polisi terdekat jika melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.(*)

Tags

Terkini