HARIAN MERAPI - Pemerintah Desa Kepuharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, mengembangkan peternakan puyuh petelur di kandang seluas 40 meter persegi.
Peternakan puyuh petelur dilakukan Pemdes Kepuharjo sebagai upaya membuka lapangan kerja baru di desa, sekaligus mendukung program ketahanan pangan.
Memanfaatkan dana desa, peternakan puyuh petelur dijalankan oleh Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Kepuharjo, melibatkan warga sekitar sebagai tenaga kerja.
Baca Juga: Bobol Sekolah di Mlati Sleman, Polisi Ringkus Pelaku 5 Jam Setelah Kejadian
Lurah Desa Kepuharjo Heri Suprapto, mengatakan usaha peternakan puyuh petelur dipilih untuk melengkapi bidang usaha yang sudah ada di desanya. Selain, itu juga peluang ekonomi yang masih terbuka luas.
Dia mengatakan, pihaknya saat ini tengah mendesain kawasan Desa Kepuharjo sebagai sentra peternakan dan peternakan.
"Di sini sudah cukup lengkap, ada peternakan sapi, ayam petelur, puyuh, perkebunan jagung, dan lain-lain," kata Heri Suprapto, saat ditemui di kandang puyuh, Kamis (4/12/2025).
Namun demikian, saat ini peternakan puyuh di Kepuharjo masih dalam tahap awal sehingga kapasitas kandang yang belum semuanya terisi.
"Saat ini kita awali dengan enam ribu ekor puyuh, dan tahun depan kita upayakan bisa maksimal menjadi 20 ribu ekor," katanya.
Heri Suprapto mengatakan, usaha peternakan puyuh petelur dipilih juga karena terhitung minim permodalan. Dengan anggaran sebesar Rp180 juta sudah bisa membuka usaha puyuh sebanyak enam ribu ekor.
"Kalau untuk usaha ayam petelur, dengan anggaran yang sama mungkin hanya bisa seribu ekor ayam," katanya.
Baca Juga: Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban Dilaporkan Jaga Marwah ke KPK, Ini Kasusnya
Heri Suprapto mengungkapkan pula, jika nantinya telur puyuh akan mendukung suplai program MBG (Makan Bergizi Gratis). Keberadaannya juga akan melengkapi telur ayam sebagai bahan pangan bergizi, yang dari aspek bisnis tentu saja menguntungkan.