"Selain itu pula, peternakan puyuh petelur ini juga cocok dengan iklim di desa Kepuharjo yang dingin. Dengan iklim yang cenderung dingin, membuat cangkang telur puyuh lebih kuat, tidak mudah pecah," kata Heri Suprapto.
Tidak hanya itu, usaha peternakan puyuh petelur juga terhitung simpel dan minim risiko. Dan, usia siap bertelur pada puyuh lebih cepat dan banyak.
Pekerja kandang, Badru, menjelaskan perawatan puyuh hanya cukup memberinya pakan pada setiap pagi hari sambil mengambil telurnya. Kemudian, membersihkan kotoran puyuh serta memantau kondisi dan kesehatan puyuh.
"Kalau ada yang sakit, kita pisahkan untuk mencegah penularan. Dan, sesekali memberinya vitamin," kata Badru.
Baca Juga: Polda DIY ungkap 14 kasus curas dalam Operasi Progo 2025, 17 tersangka ditangkap
Menurut Badru, menginjak usia 36 hari puyuh akan mulai bertelur sedikit demi sedikit, dan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
"Jumlah telur akan mulai banyak saat puyuh sudah berumur dua bulan lebih. Puncaknya nanti dari enam ribu ekor bisa menghasilkan sekitar lima ribu butir telur setiap hari," ungkap Badru.
Selain mudah perawatannya, pemberian pakan juga sangat mudah karena cukup hanya dengan memberikan pakan pelet, dan air minum.
Badru mengatakan, sebanyak enam ribu ekor puyuh yang dipeliharanya saat ini masih berusia 40 hari. Dalam sehari, puyuh sebanyak itu membutuhkan 150 kilogram pakan, dengan produksi telur sekitar 500 butir per hari.
Baca Juga: KPK panggil Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan Ardi Praptono sebagai saksi
"Harga jual telur puyuh saat ini Rp30 ribu per kilogram, dan untuk penjualan kami sudah punya mitra," kata Badru. *
