sleman

Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. sampaikan materi 'Menjadi Orang Tua yang Efektif'

Sabtu, 29 November 2025 | 16:30 WIB
Selesai khutbah, Khamim Zarkasih Putro foto bersama Takmir Masjid Quwwatul Islam Ir. H. Sulaiman dan Sofyan Zuhdi (Dok. Pribadi)

HARIAN MERAPI - Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. menjdi imam dan khatib ibadah Shlat Jumat di Masjid Quwwatul Islam, Perumnas Condongcatur, Depok, Sleman, Jumat, 21 November 2025.

Khatib menyampaikan khotbah yang inspiratif dan memberikan motivasi kepada jemaah untuk meningkatkan kualitas iman dan amal, dengan tema: ”Menjadi Orang Tua yang Efektif.”

Kajian diawali dengan membaca QS Al-Furqan ayat 74: ”Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Baca Juga: 345 Kejadian Bencana Terjadi di Temanggung Selama Januari-November 2025, 3 Meninggal

Di antara sifat-sifat hamba Allah ialah mereka selalu bermunajat dan memohon kepada-Nya agar dianugerahi keturunan yang saleh dan baik.

Istri dan anak-anaknya benar-benar menyenangkan hati dan menyejukkan perasaan karena keluarga mereka terdiri dari orang-orang yang saleh dan bertakwa kepada Tuhan. Dengan demikian, akan bertambah banyaklah di muka bumi ini hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Di samping itu, mereka bermunajat kepada Allah agar keturunannya menjadi orang-orang yang bertakwa seluruhnya, menjadi penyeru manusia untuk bertakwa, dan menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Ini adalah cahaya iman yang telah memenuhi hati mereka dan meneranginya dengan petunjuk dan hidayah sehingga mereka ingin sekali supaya orang-orang yang bertakwa yang mendapat petunjuk kian lama kian bertambah juga.

Baca Juga: Perkuat Hubungan Malaysia dan Indonesia Melalui Layanan Wisata Medis Bertaraf Internasional, Malaysia Healthcare Expo 2025 di Yogyakarta

Keinginan mereka agar anak cucu dan keturunannya menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa bukanlah karena ingin kedudukan yang tinggi atau kekuasaan mutlak, tetapi semata-mata karena keinginan yang tulus ikhlas agar penduduk dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yang beriman dan bertakwa. Juga bertujuan agar anak cucu mereka melanjutkan perjuangannya menegakkan keadilan dan kebenaran.

Dengan demikian, walaupun mereka sendiri telah mati, tetapi mereka tetap menerima pahala perjuangan anak cucu mereka sesuai dengan sabda Rasulullah: اِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ. (رواه مسلم عن ابى هريرة)

“Apabila seseorang mati, maka putuslah segala amalnya kecuali dari tiga macam: sedekah yang dapat dimanfaatkan orang, ilmu pengetahuan yang ditinggalkannya yang dapat diambil manfaatnya oleh orang lain sesudah matinya, anak yang saleh yang selalu mendoakannya.”

(Riwayat Muslim dari Abū Hurairah). Demikianlah sembilan sifat baik yang dimiliki oleh hamba-hamba Allah Yang Maha Penyayang. Bila sifat-sifat itu telah dimiliki oleh seseorang,
maka mereka berhak mendapat julukan demikian itu.

Baca Juga: Momentum Pertumbuhan Pasar Modal, Kantor BEI Yogyakarta Umumkan Perguruan Tinggi Pemenang GI BEI 2025

Orang-orang yang mendapat julukan pasti akan disayang Allah dan di akhirat nanti akan mendapat karunia dan rahmat yang sangat mulia dan besar.

Halaman:

Tags

Terkini