HARIAN MERAPI - Dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan, Takmir Masjid Ar-Rahmah Perum Giya Kenaca Permai Argomulyo, Sedayu, Bantul mengadakan Pengajian Rutin Selapanan, Kamis, 13 Nopember 2025.
Pengajian menghadirkan Pembicara Dr. Drs. H. Khamim Zarkasih Putro, M. Si. Dosen FITK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ketua Dewan Penasehat DPD IKA UNY Periode 2024-2028, Dewan Penasehat Paguyuban Keluarga Sakinah Teladan (KST) DIY, Ketua 3 ICMI Orwil DIY, serta Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta.
Dalam kajiannya, Khamim membahas materi dengan tema ” Dakwah Keluarga Menghadapi Tantangan Era Digital dan Modernitas.”
Baca Juga: Fakultas Ekonomi UWM Lakukan Kunjungan Industri ke Dinas Pariwisata Kabupaten Badung
Kajian diawali dengan Firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 21 dan Al-Furqan ayat 74. QS Ar-Rum:21: “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”
QS. Al-Furqan ayat 74: “Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
Keluarga sakinah mawaddah warahmah adalah istilah dalam Islam untuk menggambarkan keluarga ideal yang harmonis, di mana sakinah berarti ketenangan dan kedamaian; mawaddah berarti cinta dan kasih sayang yang tulus; dan warahmah berarti rahmat, yakni kasih sayang mendalam yang ditunjukkan dengan saling menerima kekurangan, memaafkan, serta menghormati satu sama lain.
Keluarga ideal ini tidak hanya terpenuhi kebutuhan fisik dan emosional, tetapi juga kebutuhan spiritual, dan dapat menjadi teladan bagi lingkungan.
Baca Juga: Cegah paparan negatif gim daring, ini yang perlu dilakukan guru
Lima langkah menuju keluarga sakinah meliputi: saling menghormati dan menyayangi, komunikasi yang baik (termasuk musyawarah), saling percaya dan mendukung, menjaga keharmonisan melalui tanggung jawab bersama, dan menjadikan agama sebagai prioritas:
1. Saling menghormati dan menyayangi. Hormati pasangan: dengan menghargai kesibukan, perbedaan, dan privasi masing-masing.
Tunjukkan rasa sayang: melalui tindakan sehari-hari, seperti memberikan dukungan, apresiasi, daperhatian, serta tidak meremehkan peran pasangan.
2. Komunikasi yang baik. Buka diri dan jujur: saat ada masalah, jangan biarkan masalah menumpuk tanpa penyelesaian. Lakukan musyawarah: dengan berdiskusi secara terbuka dan baik untuk mengambil keputusan bersama.
Baca Juga: Ini pentingnya peran keluarga dalam mencegah obesitas
3. Saling percaya dan mendukung. Bangun kepercayaan dalam rumah tangga dengan tidak menceritakan keburukan pasangan kepada orang lain, terutama di media sosial. Berikan dukungan dan semangat kepada pasangan dalam mencari nafkah dan menjalani aktivitasnya.