news

Curah hujan tinggi, kebutuhan air bersih warga di wilayah kekeringan terpenuhi

Selasa, 11 November 2025 | 14:15 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani kirim bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan. (Foto: Wahyu Imam Ibadi  )

HARIAN MERAPI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo memastikan kebutuhan air bersih warga di wilayah kekeringan meliputi Kecamatan Tawangsari dan Weru sudah terpenuhi.

Sumur warga terisi air pengaruh dari curah hujan tinggi. Pemkab Sukoharjo dengan kondisi tersebut menghentikan pengiriman bantuan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Selasa (11/11) mengatakan, terhitung sejak 25 Juli 2025 kondisi enam desa di wilayah Kecamatan Tawangsari dan Weru mengalami kekeringan.

Akibatnya 503 Kepala Keluarga (KK) atau 1.509 jiwa mengalami kekurangan air bersih. Kebutuhan air bersih warga sepenuhnya dipenuhi dari kiriman bantuan Pemkab Sukoharjo.

Wilayah terdampak kekeringan tersebut meliputi Kecamatan Tawangsari ada satu desa yakni Desa Kedungjambal. Sedangkan untuk Kecamatan Weru ada empat desa yakni Desa Karangwuni, Desa Alasombo, Desa Karanganyar dan Desa Tawang. Sedangkan per 26 September 2025 ada tambahan satu desa terdampak kekeringan yakni Desa Weru, Kecamatan Weru.

Baca Juga: KPK selidiki dugaan korupsi di Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), siapa yang terlibat ?

"Kondisi 503 KK atau 1.509 jiwa di enam desa di wilayah Kecamatan Tawangsari dan Weru yang sebelumnya kekurangan air bersih terdampak kekeringan sekarang sudah bisa memenuhi kebutuhan air bersih sendiri. Kondisi debit air bersih sumur warga sudah mengalami peningkatan karena curah hujan tinggi. Pemkab Sukoharjo per pertengahan Oktober sudah menghentikan pengiriman bantuan air bersih," ujarnya.

BPBD Sukoharjo sejak mengentikan pengiriman bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan masih mengirim petugas memantau kondisi sumur warga. Dipastikan kebutuhan warga terpenuhi dari sumur dan sumber penampungan air bersih lainnya.

"Debit air bersih di sumur warga penuh. Termasuk di sumber penampungan air lainnya," lanjutnya.

Data BPBD Sukoharjo diketahui kekeringan terjadi di Desa Kedungjambal Kecamatan Tawangsari ada 186 KK atau 553 jiwa, Desa Karangwuni ada 47 KK atau 121 jiwa, Desa Alasombo Kecamatan Weru ada 95 KK atau 260 jiwa, Desa Karanganyar Kecamatan Weru ada 30 KK atau 120 jiwa, Desa Tawang Kecamatan Weru ada 70 KK atau 190 jiwa, Desa Weru, Kecamatan Weru ada 75 KK atau 265 jiwa.

Baca Juga: Israel masih batasi bantuan kemanusiaan masuk Gaza, begini reaksi PBB

BPBD Sukoharjo saat ini sedang melakukan pemetaan wilayah kekeringan dan berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih saat cuaca panas musim kemarau.

BPBD Sukoharjo sekarang juga melaksanakan program sumur dalam yang akan menyasar wilayah kekeringan tersebut untuk mengatasi masalah warga dengan menyediakan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Dalam pemetaan diketahui wilayah kekeringan sering terjadi dibeberapa desa di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Ketiga kecamatan tersebut secara geografis memiliki karakteristik perbukitan kering dan sering berdampak pada warga kekurangan air bersih saat cuaca panas musim kemarau.

BPBD Sukoharjo dalam melakukan pemetaan juga sekaligus mencari titik tempat sebagai lokasi pembangunan sumur dalam. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan dinas terkait, pemerintah desa, pemerintah kecamatan dan warga masyarakat setempat.

Halaman:

Tags

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB