HARIAN MERAPI - Sebagian publik di media sosial tengah ramai menyoroti beredarnya video yang menampilkan rangka bangunan menyerupai lift kaca di tebing Pantai Kelingking, Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali.
Proyek ini disebut-sebut bertujuan memudahkan wisatawan mengakses pantai yang selama ini hanya bisa dicapai melalui tangga curam.
Kendati demikian, kemunculannya justru memunculkan polemik karena dinilai merusak keindahan alami Kelingking yang selama ini menjadi ikon wisata khas di Bali.
Baca Juga: Prabowo dan sejumlah petinggi negara hadiri pemusnahan 214 ton narkoba senilai Rp29 triliun
Dalam unggahan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada Rabu, 29 Oktober 2025, memperlihatkan pemandangan tebing di Pantai Kelingking yang menawan itu kini dinilai rusak oleh adanya rangka bangunan lift kaca itu.
"View seindah ini malah dibangun bangunan seperti ini," demikian tertulis dalam cuplikan video tersebut.
Sebagian publik kini mempersoalkan kehadiran struktur logam besar di sisi tebing yang tampak mencolok dari kejauhan.
Mereka menilai, proyek itu berpotensi merusak keseimbangan alam, bahkan dapat mengancam stabilitas tebing kapur yang rapuh.
Baca Juga: Popularitas Menkeu Purbaya tinggi, salip elektabilitas KDM. Akankah dia terjun ke dunia politik?
Di sisi lain, pengelola kawasan menegaskan pembangunan tersebut telah melalui proses izin resmi dari pemerintah daerah. Berikut ulasannya.
Awal Pembangunan dan Perizinan
Proyek lift kaca Pantai Kelingking dilaporkan telah mulai dikerjakan pada Juli 2023 lalu.
Baca Juga: Santer kabar BBM jenis Pertalite sebabkan motor brebet di Jatim, begini respon Bahlil
Berdasarkan keterangan pemerintah daerah, pembangunan ini dilakukan oleh pihak pengelola kawasan wisata dengan tujuan memberikan akses yang lebih aman bagi wisatawan.