Banjir Bali Jadi Alarm: Asuransi Bukan Lagi Pilihan, Tapi Kebutuhan

photo author
- Sabtu, 18 Oktober 2025 | 11:15 WIB
Banjir di Bali menjadi alarm bahwa asuransi adalah kebutuhan. (Dok)
Banjir di Bali menjadi alarm bahwa asuransi adalah kebutuhan. (Dok)

HARIAN MERAPI - Banjir besar yang melanda Bali pada September 2025 lalu, menimbulkan kerugian signifikan, mulai dari kendaraan bermotor yang terendam, kerusakan rumah tinggal, terhentinya aktivitas usaha masyarakat, hingga adanya korban jiwa.

Peristiwa ini menjadi alarm bahwa bencana bisa datang kapan saja, dan proteksi asuransi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.

Sebagai holding BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, Indonesia Financial Group (IFG) bersama anak usahanya—Jasindo, Askrindo, IFG Life dan Jasa Raharja Putera (JRP)—hadir dengan berbagai produk pertanggungan yang melindungi masyarakat dari risiko bencana.

Baca Juga: Buntut Kasus Narkoba Ammar Zoni di Lapas, Komisi XIII DPR Siap Bentuk Panja Pengawas

Salah satu produk yang relevan terhadap musibah ini adalah Asuransi Kendaraan Bermotor Jasindo dengan Perluasan Jaminan Banjir, yang memberikan perlindungan bagi pemilik kendaraan apabila mobil atau motornya rusak akibat terendam air. Jasindo juga menyediakan Asuransi Properti dengan jaminan banjir, yang melindungi rumah tinggal maupun tempat usaha dari kerusakan akibat bencana.

Dengan demikian, perlindungan asuransi tidak hanya menyelamatkan kendaraan, tetapi juga menjaga keberlangsungan hunian dan kegiatan ekonomi masyarakat.

Selain itu, produk asuransi jiwa dari anak usaha IFG juga memberikan santunan bagi korban jiwa akibat bencana. Proteksi jiwa ini menjadi lapisan penting yang memastikan keluarga yang ditinggalkan tetap memperoleh dukungan finansial, sehingga dapat melanjutkan kehidupan dengan lebih tenang.

Baca Juga: Di Balik Pemecatan Patrick Kluivert: dari Erick Thohir Minta Waktu 2 Hari hingga Verdonk-Idzes Curhat di Medsos

Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menegaskan bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir semakin sering terjadi, sehingga peran asuransi semakin krusial.

“Banjir Bali menjadi pengingat bahwa risiko bencana tidak dapat dihindari, tetapi kerugian dapat dikelola. Asuransi adalah financial shock absorber yang membantu masyarakat menjaga keberlangsungan hidup dan usaha,” jelas Denny.

Selain perlindungan kendaraan, rumah, dan jiwa, IFG melalui Jamkrindo dan Askrindo juga mendukung keberlangsungan UMKM dengan skema penjaminan usaha. Produk-produk ini menjadi solusi nyata agar masyarakat dan pelaku usaha lebih siap menghadapi dampak bencana.

Baca Juga: Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Ngawi di wilayah Karanganyar, Muatan Paket Online Ludes Dilalap Api

IFG mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya proteksi. Asuransi bukan sekadar biaya tambahan, melainkan investasi atas ketenangan, perlindungan keluarga, dan keberlanjutan di masa depan. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ada jaksa yang ditangkap dalam OTT KPK di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:15 WIB
X