internasional

Ini makna pujian Trump kepada Prabowo menurut Komisi VII DPR RI

Senin, 27 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Presiden RI Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Presiden Trump pada saat sesi foto Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza, Palestina, di Kota Sharm el-Sheikh, Mesir, Senin (13/10/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)



HARIAN MERAPI - Presiden Prabowo Subianto mendapat pujian dari Presiden AS Donald Trump.


Menurut Trump, Presiden Prabowo sangat berperan aktif mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.


Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa pujian dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump kepada Presiden Prabowo Subianto karena peran aktif di Timur Tengah layak diakui.

Baca Juga: Ramalan zodiak cinta dan karir Gemini besok Selasa 28 Oktober 2025, orang-orang terkasih akan membawa sukacita dalam hidup Anda

Dia mengatakan pujian kepada Prabowo itu adalah pujian yang kesekian kalinya disampaikan pada acara-acara resmi pertemuan lintas negara. Menurut dia, hal tersebut patut dibanggakan oleh rakyat Indonesia.

"Trump menegaskan kembali peran aktif Prabowo dan Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia. Ini sangat konsisten dengan amanah konstitusi dan perjuangan rakyat Indonesia," kata Saleh di Jakarta, Senin.

Dia pun menilai peran yang dilakukan oleh Prabowo untuk mendorong perdamaian di Gaza adalah bentuk pengamalan terhadap ajaran agama Islam.

Menurut dia, kiprah Prabowo sangat bermakna bagi orang beragama, mencari makna hidup dengan mempelopori dan menjaga perdamaian.

Baca Juga: Prabowo di Retret KTT: ASEAN Harus Bersatu saat Dunia Terpecah Belah

Pasalnya, dia mengatakan bahwa perang bertentangan dengan ajaran agama, bertolak belakang dengan nilai-nilai kemanusiaan, tidak sesuai dengan prinsip ketertiban sosial, merusak fondasi ekonomi, hingga meruntuhkan hubungan politik dan mencederai hak asasi manusia (HAM).

"Banyak korban berjatuhan. Tidak hanya dari kalangan militer, tetapi juga dari kelompok anak, ibu menyusui, disabilitas, orang tua, dan lain-lain," katanya.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah 2010-2014 itu menyampaikan bahwa menjaga perdamaian itu disyariatkan dalam studi Islam.

Prinsip keadilan dan kesetaraan, kata dia, harus selalu dijunjung tinggi, karena Islam mengajarkan untuk menghormati dan menyayangi semua pihak, meskipun berbeda agama.

Baca Juga: DKI Jakarta Juara Umum PON Bela Diri 2025, Kudus Kembali Dipercaya Menjadi Tuan Rumah di 2027

"Tidak hanya retorika, tetapi juga dalam tataran aksi. Tidak hanya skala nasional dan regional, tetapi juga di pentas global," kata dia.*

Halaman:

Tags

Terkini